Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Gas Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore Lewati Target

Produksi gas Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) per Oktober 2017 mencapai 120 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Kilang Pertamina/Reuters-Darren Whiteside
Kilang Pertamina/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, BANGKALAN - Produksi gas Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) per Oktober 2017 mencapai 120 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau melampaui target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 112,5 MMSCFD.

"Sementara rata-rata produksi minyak mencapai 7.500 barel oil per day (BOPD) per Oktober 2017, mendekati target dalam RKAP 2017 sebesar 7.611 BOPD," kata General Manager PHE WMO Kuncoro Kukuh saat menghadiri Sosialisasi dan Penyuluhan Lingkungan di Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Desa Labuhan, Bangkalan, Jawa Timur, pada Rabu (25/10/2017).

Dia mengutarakan kandungan (reservoir) sumber daya mineral dari lapangan PHE WMO di lepas pantai Jawa Timur itu memang lebih dominan gas ketimbang minyak.

Sebagian besar gas produksi PHE WMO diserap oleh perusahaan listrik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) 1, anak usaha PT PLN (Persero).

Selain itu, gas juga didistribusikan ke PT Petrokimia Gresik. Penyerapan gas dari Petrokimia Gresik ini meningkat dari rata-rata 5-10 MMSCFD, naik menjadi 20 MMSCFD. "Kontrak untuk Petrokimia Gresik 35 MMSCFD," ungkap Kuncoro.

Dia mengatakan saat ini PHE WMO berusaha mempertahankan penurunan produksi alamiah dengan sejumlah inovasi.

"Inovasi stimulasi surfaktan untuk menurunkan kadar air, pindah ke lapisan yang bagian bawah, dan lain-lain. Lifting gas buatan (artificial) juga sudah mulai diterapkan," ungkapnya.\

PHE WMO memiliki 13 platform dalam satu lapangan. Lapangan WMO sangat spesifik di mana minyak, air, dan gas bersatu. Dengan begitu harus pandai-pandai mengatur tekanan dari masing-masing pipa untuk memisahkannya.

Untuk peningkatan produksi, lanjut Kuncoro, PHE WMO mendorong sejumlah kegiatan pengembangan baru.

Namun dia mengingatkan bahwa pengembangan di laut agak sulit dan butuh waktu lebih lama dibandingkan denbgan onshore (daratan). "Pengembangan membuat platform saja butuh waktu 3 tahun," kata Kuncoro.

PHE WMO adalah operator dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok West Madura Offshore di bawah SKK Migas. Blok ini dioperasikan oleh Pertamina sejak 2011.

Wilayah operasi PHE WMO terletak di lepas pantai barat daya Pulau Madura, Jawa Timur. Saat ini luas wilayah kerja PHE WMO mencapai 1.666,26 km2.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper