Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Undang Pengusaha Jepang Investasi di Sektor Padat Karya Orientasi Ekspor

Kementerian Perindustrian mengundang perusahaan Jepang untuk menggulirkan investasi di sektor manufaktur padat karya berorientasi ekspor.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Japan Indonesia Economic Committee (JIEC) di Kantor Keidanren, Tokyo, Jepang, pada Selasa (17/10)/Istimewa
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Japan Indonesia Economic Committee (JIEC) di Kantor Keidanren, Tokyo, Jepang, pada Selasa (17/10)/Istimewa

Bisnis.com, TOKYO- Kementerian Perindustrian mengundang perusahaan Jepang untuk menggulirkan investasi di sektor manufaktur padat karya berorientasi ekspor.

Dalam kunjungan kerja ke Jepang, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Japan Indonesia Economic Committee (JIEC) pada Selasa (17/10).

Pertemuan tersebut digelar untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Jepang.

Hadir dalam pertemuan tersebut Chairman JIEC Ohyagi Sigeo, General Manager of International Economic Cooperation Department, Mitsubishi Corporation Taimei Watanabe, Senior Managing Direktor of Keidanren Satoshi Mukuta, dan President Director Jetro Jakarta Daiki Kasugahara.

Dalam pertemuan dengan JIEC, Menperin mengatakan Jepang merupakan mitra yang penting bagi Indonesia untuk mengembangkan industri manufaktur.

Berdasarkan data Kemenperin, jumlah perusahaan Jepang di Indonesia hingga saat ini mencapai lebih dari 1.750 perusahaan. Mayoritas bergerak di bidang usaha manufaktur, infrastruktur, dan jasa. Adapun, sektor manufaktur Jepang yang cukup aktif berinvestasi di Indonesia, antara lain industri otomotif, logam, mesin, dan elektronika.

"Kami mau memperkuat rantai pasok dan membangun industri padat karya berorientasi ekspor. Area yang akan dikembangkan, seperti otomotif, tekstil dan garmen, dan industri berbasis sumber daya alam, termasuk mineral tambang," kata Airlangga di Keidanren Kaikan, Tokyo, Jepang, pada Selasa (17/10).

Sektor industri tersebut merupakan peluang bagi perusahaan asal Jepang, termasuk korporasi skala kecil dan menengah.

Airlangga menambahkan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dari sisi upah pekerja yang lebih murah dan besarnya pasar domestik.

Tak hanya mengundang perusahaan Jepang berskala besar, Menperin juga membuka pintu bagi usaha kecil menengah Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Adapun, sektor yang menjadi fokus utama, yakni otomotif, elektronika, makanan & minuman, serta kawasan industri.

Ohyagi Shigeo, Chairman of JIEC, mengatakan minat perusahaan Jepang untuk terus menggulirkan investasi ke Indonesia.

"Banyak perusahaan Jepang investasi proyek infrastruktur. Kami senang kalau teknologi Jepang digunakan pengembangan ekonomi Indonesia," kata Shigeo.

JIEC merupakan organisasi ekonomi komprehensif yang memiliki anggota 1.350 perusahaan perwakilan Jepang, 109 asosiasi industri nasional dan 47 organisasi ekonomi regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper