Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia akan menggandeng Jepang untuk melakukan kerja sama berupa studi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) terapung dalam kesempatan kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Dikutip dari thejapannews.com, Senin (16/10/2017), Indonesia dan Jepang akan menandatangani kerja sama berupa studi pemanfaatan gas bagi sektor ketenagalistrikan.
Adapun, nantinya akan dibangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) terapung dengan kapasitas sekitar 10.000 kilo watt. Studi tersebut diperkirakan akan melibatkan sejumlah perusahaan besar asal Negeri Sakura yang merupakan pemain gas, peralatan pembangkit dan perkapalan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan memang terdapat pembicaraan untuk melakukan studi pemanfaatan gas untuk ketenagalistrikan. Rencananya, studi pemanfaatan gas untuk ketenagalistrikan akan dilakukan di Indonesia Timur.
"Informasi yang saya dapat memang ada pembicaraan untuk studi pemanfaatan gas untuk kelistrikan di wilayah Indonesia Timur," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (16/10/2017) malam.
Dari data PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), terdapat 13 titik pembangkit yang akan dibangun di Klaster Utara Maluku, 11 di Klaster Selatan Papua-Maluku dan enam di Klaster Utara Papua dengan Ambon sebagai hub.