Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan listrik di wilayah Jawa Bagian Barat yang meliputi Jakarta dan Banten tercatat tumbuh 2.83% pada Januari-September 2017 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Dari data PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang diperoleh Bisnis pada Jumat (13/10), penjualan listrik pada Jamuari - September 2017 di wilayah itu mencapai 39,432 gigawatt hour (GWh), sedangkan pada periode yang sama 2016 sebesar 38.348 GWh.
Jika dirincikan, untuk wilayah Jakarta, penjualan listrik mencapai 23.402 GWh, tumbuh 0,36% (yoy) yang hanya 23.408 GWh, sedangan di wilayah Banten, pertumbuhan listrik meningkat 6,69% di mana selama 9 bulan mencapai 15.490 GWh dan pada 9 bulan pada tahun lalu 14.940 GWh.
“Pertumbuhan listrik ini meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan listrik karena berkembangnya daerah Jawa Bagian Barat, Jakarta, dan Banten,” Kata Kepala Satuan Korporat PT PLN I Made Suprateka, Jumat (13/10).
Sebelumnya, Ahmad Rofik, Direktur Bisnis PLN mengatakan bahwa lambatnya pertumbuan listrik karena konsumen sadar akan hemat energi. Pelaku usaha industri juga kerap membangun pembangkit listik sendiri kemudian menjual dayanya ke PT Perusahaan Listrik Negara.
Namun, hal ini menyebabkan penjualan listrik perusahaan plat merah itu menurun. “Ini yang menyebabkan pertumbuhan melambat,” katanya.
Dari awal tahun, penjualan listrik PLN terus tercatat meningkat. Januari 2017, penjualan listrik di Jawa Bagian Barat hanya 4.450 GWh kemudian meningkat pada Februari menjadi 8.418 GWh, meningkat lagi pada bulan Maret 12.918 GWh, terus tumbuh pada April menjadi 17.263 GWh, tumbuh ke bulan berikutnya 21.7990 GWh dan Juni mencapai 25.828 GWh.
PLN juga melanjutkan capaian petumbuhan pejualan listrik pada bulan berikutnya, setelah berhasil mencatatkan pertumbuhan di sepanjang Semester I/2017. Pada Juli penjualan listrik tercatat 30.26 gWh dan Agustus 34.891 GWh.