Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendukung adanya kemitraan efektif untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Lana Winayanti mengatakan dukungan Filantropi untuk sektor perumahan dalam mendukung pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
“Kami belum memilki model pemanfaatan dana filantropi untuk sektor perumahan tapi peluang tersebut ada, misalnya melalui pembentukantrust fund atau venture. Kami masih pelajari dasar hukumnya," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (14/10).
Menurutnya, pentingnya sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka mendukung pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
“Untuk mendukung visi agenda baru perkotaan maka faktor-faktor pendorong perubahan pun perlu diperhatikan diantaranya menyangkut tentang kebijakan permukiman dan perkotaan yang terpadu dan berkelanjutan, berbasis kemitraan, perencanaan dan design yang terpadu, perkuatan good governance, dukungan kerangka dan instrumen pembiayaan yang inovatif," kata Lana.
Dia menuturkan permasalahan pembangunan perumahan yang menyebar (Sprawl). Hal itu untuk menghindari pembangunan perumahan yang tidak efisien maka perlu mendorong pemerintah daerah melakukan pengendalian pembangunan perumahan yang sesuai dengan rencana infrastruktur.
Di sisi lain, Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi mengatakan bahwa filantropi klaster perkotaan dan permukiman mendorong kemitraan efektif untuk lembaga/organisasi filantropi, yayasan, pemerintah/pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan kelompok masyarakat sipil untuk bersinergi dalam mengatasi tantangan pembangunan perkotaan sesuai dengan New Urban Agenda (NUA).
Hal senada dikatakan oleh, Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia, Timotheus Lesmana, yang mengatakan bahwa pesan utama dari diadakannya diskusi terbatas dimaksud adalah dalam rangka mencari kemitraan pendanaan yang bisa melibatkan sektor filantropi dan bisnis untuk terlibat dalam hal pengembangan perkotaan dan permukiman.
“Bagaimana dana-dana di filantropi dan bisnis bisa bersama dengan dana yang ada di pemerintah untuk mendukung pengembangan perkotaan dan permukiman. Selama ini jalan sendiri-sendiri. Ke depan kami mengharapkan adanya pembentukan trust fund atau venture capital untuk kegiatan perkotaan dan permukiman”, ucapnya.