Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skandal Pemalsuan Data Kobe Steel Meluas ke Kawat Baja, Saham Merosot 9%

Skandal manipulasi data yang memukul Kobe Steel Ltd. meluas ke bisnis utamanya setelah perusahaan tersebut mengakui melakukan 'tindakan tak pantas' terhadap produk kawat baja yang diproduksi di luar negeri.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Skandal manipulasi data yang memukul Kobe Steel Ltd. meluas ke bisnis utamanya setelah perusahaan tersebut mengakui melakukan 'tindakan tak pantas' terhadap produk kawat baja yang diproduksi di luar negeri.

Surat kabar Nikkei Jepang hari ini mengabarkan bahwa Kobe Steel telah memalsukan data sertifikasi kualitas untuk kawat baja yang digunakan di mesin-mesin mobil serta untuk memperkuat ban.

“Para pelanggan telah diberitahu tentang isu ini dan hal itu telah diselesaikan,” ujar juru bicara perusahaan, Eimi Hamano, tanpa bersedia memberi penjelasan lebih lanjut.

Pengakuan Kobe tentang tindakan menyimpang dalam bisnis bajanya, yang berkontribusi sekitar sepertiga dari pendapatan perusahaan, meningkatkan tekanan terhadap produsen baja terbesar ketiga di Jepang tersebut.

Hingga saat ini, permasalahan tersebut telah terungkap berkaitan dengan produk aluminium, tembaga, dan bijih besi yang digunakan dalam segala hal mulai dari mobil, hard drive komputer, hingga kereta peluru ikonik Jepang.

Namun begitu, belum ada laporan mengenai penarikan produk atau meningkatnya masalah keamanan.

“Mendalamnya skandal menunjukkan bahwa ini tentang budaya perusahaan, bukan hanya tindakan beberapa karyawan nakal,” ujar Alexander Robert Medd, managing director Bucephalus Research Partnership Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/10/2017).

“Pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah (permasalahan ini karena) mereka berusaha menghemat uang atau hanya tidak dapat menghasilkan spek yang tepat dalam jumlah yang tepat,” lanjutnya.

Alhasil skandal ini telah memicu kejatuhan sahamnya sekaligus meningkatkan spekulasi bahwa produsen baja asal Jepang tersebut kemungkinan akan ‘selesai’.

Berdasarkan data Bloomberg, saham Kobe Steel telah anjlok 42% sepanjang pekan ini, termasuk penurunan sekitar 9% pada hari ini.

Akhir pekan lalu, terungkap bahwa Kobe Steel telah memalsukan data kekuatan dan daya tahan logam yang dipasok ke sebanyak 200 pelanggan di seluruh dunia, termasuk Toyota Motor Corp., General Motors Co., dan pembuat roket ruang angkasa, Mitsubishi Heavy Industries Ltd.

Dalam risetnya, SMBC Nikko Securities mengatakan bahwa penyingkapan terbaru seputar kawat baja bisa ‘cukup negatif’ untuk kelayakan kredit Kobe Steel mengingat perusahaan tersebut memegang sekitar separuh dari pangsa pasar global untuk kabel yang digunakan pada pegas katup mesin mobil.

“Jika terdapat keraguan terkait keamanan kabel, hal itu bisa ‘mengguncang pondasi’ perusahaan,” ujar kepala analis kredit SMBC Nikko Securities Takayuki Atake.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper