Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hendro: Kita Enggak Mau Direct Fighting!

Pendiri sekaligus Presiden Direktur PT Intiland Development Tbk. Hendro Gondokusumo selalu punya strategi khusus untuk selalu menangkap pasar dengan baik. Dia bilang kuncinya adalah tidak melakukan direct fighting atau bertarung pada segmen yang sama dalam satu kawasan.
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kiri) berbincang dengan Direktur Pemasaran Susan Pranata, dan Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono di sela-sela konferensi pers, di Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Endang Muchtar
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kiri) berbincang dengan Direktur Pemasaran Susan Pranata, dan Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono di sela-sela konferensi pers, di Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri sekaligus Presiden Direktur PT Intiland Development Tbk. Hendro Gondokusumo selalu punya strategi khusus untuk selalu menangkap pasar dengan baik. Dia bilang kuncinya adalah tidak melakukan direct fighting atau bertarung pada segmen yang sama dalam satu kawasan.

Di bawah bendera Intiland, tangan dinginnya telah menelurkan sejumlah proyek yang bernilai tinggi. Hendro pun mengakui perusahaan telah memiliki tim yang mampu menjaga komitmen dalam menggencarkan strategi penjualan produk.

"Kalau rapat saya selalu ingatkan bahwa kita harus memiliki konsep bukan direct fighting. Soalnya kalau direct dan yang satu gagal bukan berarti kita atau satu yang lain sukses, malah bisa jadi gagal juga," katanya, Kamis (12/10/2017).

Hendro menegaskan direct fighting juga berarti perusahaan harus memiliki pasar yang lain yang tidak disasar kompetitor di sekitar.

Dirinya mencontohkan di kawasan barat Jakarta, perusahaan memiliki apartemen One Park yang berada di tengah-tengah segmen Pakubuwono dan Gandaria City. Prinsip itu yang selalu dibawa dalam melepas proyek sehingga tidak menjegal proyek lain dan sama-sama meraup sukses.

Namun, menurutnya strategi apapun dalam industri properti paling penting adalah konsentrasi dalam mengembangkan proyek. Sebab, kalau tidak kosentrasi dan asal-asalan akan memengaruhi proyek lain.

Selain itu, kepercayaan konsumen pada properti juga akan terguncang. Pengembang harus memiliki waktu yang penuh terhadap setiap proyeknya. Sehingga, dalam masa depan tidak ada lagi fakta-fakta proyek gagal bangun atau yang merugikan masyarakat.

Hendro menilai saat ini konsumen lebih cenderung pemilih. Sementara properti menjadi kebutuhan yang bagi sebagian masyarakat masih bisa ditunda. Banyaknya pasokan di pasar membuat konsumen untuk dapat menimbang lebih jauh dari berbagai hal, bahkan lokasi saja tidak cukup tanpa dibarengi akses yang layak.

"Ini terbukti dengan kondisi pasar yang menurun, tetapi bukan berarti mati kan? apartemen 57 promenade buktinya bisa meraup Rp1,6 triliun dengan cepat. Makanya dalam setiap keadaan tinggal pinter-pinternya kita," ujar Hendro.

Sementara itu, saat ini Intiland menilai pangsa pasar yang gemar berinvestasi sudah mulai bergerak. Hal ini dilihat dari sejumlah proyek premium pengembang secara umum yang mampu diserap dengan baik.

Direktur Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono untuk mempermudah masyarakat dalam mencari properti perusahaan telah menggelar Intiland Expo 2017 yang menawarkan 14 proyek perusahaan di Jakarta dengan rentang harga Rp1 miliar - Rp20 miliar.

Perusahaan menargetkan paling tidak mengantongi penjualan sebesar Rp120 miliar selama pameran berlangsung.

"Sampai kuartal III/2017 lalu target Intiland Rp2,3 triliun sudah terlampui, perolehan pameran ini mungkin akan kami bagi untuk tahun depan juga. Intinya kami ingin masyarakat lebih mengenal produk-produk yang dimiliki perusahaan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper