Bisnis.com, TANGERANG — Produk gaya hidup akan mendominasi perdagangan internasional di tengah meningkatnya masyarakat kelas ekonomi menengah di berbagai belahan dunia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menjelaskan saat ini masyarakat dunia sedang bergabung ke kelas menengah. Ciri utama dari kelompok tersebut adalah meningkatnya kebutuhan gaya hidup.
“Sekarang adalah life style era berbeda dengan 1980—1990 yang merupakan era komoditas boom seperti sawit,” ujarnya dalam diksusi Trade, Tourism, Investment Trade Expo Indonesia 2017 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (12/10/2017).
Dengan demikian, Lembong menilai ke depan produk-produk yang mendukung kebutuhan gaya hidup bakal mengalami peningkatan dari berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya seperti kopi, kakao, dan rempah-rempah.
Tak terbatas urusan komoditas, sambungnya, jasa gaya hidup seperti pariwisata bakal mengalami peningkatan. Menurutnya, Indonesia dalam posisi yang sangat kuat untuk menggarap ini.
“Jadi reformasi deregulasi aturan harus terus dilanjutkan seperti mandat Presiden,” imbuhnya.
Surplus neraca dagang pada Agustus 2017 sebesar US$1,72 miliar menjadi yang tertinggi sejak 2012. Momentum tersebut dinilai tepat bagi
Indonesia untuk segera merealisasikan sejumlah perjanjian bebas dengan negara mitra dagang yang nantinya bakal berujung kepada peningkatan investasi.