Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTP Sarulla Unit 2 Mulai Beroperasi

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla Unit 2 yang berkapasitas 110 mega watt (MW) mulai beroperasi sehingga total kapasitas dari pembangkit panas bumi itu menjadi 220 MW.

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla Unit 2 yang berkapasitas 110 mega watt (MW) mulai beroperasi sehingga total kapasitas dari pembangkit panas bumi itu menjadi 220 MW.

Dari keterangan resmi Inpex, Selasa (10/10/2017), Inpex melalui anak usahanya Inpex Geothermal Sarulla Limited mengumumkan bahwa Unit 2 telah mengalirkan listrik. Sarulla dikembangkan dengan kapasitas total 330 MW yang akan beroperasi pada 2018.

Adapun, pada proyek tersebut Kyushu Electric Power Co., Ltd dan Itochu Corporation menguasai porsi 25%, Inpex menguasai 18,25%, PT Medco Power Indonesia menguasai 18,99% serta Ormat Technologies, Inc sebesar 12,75%.

Dari wilayah kerja Sarulla, sebelumnya, tersalur listrik dengan kapasitas 110 MW dari Unit I sejak 18 Maret 2017. Nantinya, akan beroperasi Unit III pada Mei 2018. Listrik yang dihasilkan dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 30 tahun. Dari sisi potensi panas bumi yang diproduksi, proyek yang berada di Sumatra Utara itu bisa menghasilkan listrik hingga 1.000 MW.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan penambahan kapasitas hingga 1.000 MW, katanya, harus berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, harus melakukan pengeboran lagi karena pembuktian cadangan memerlukan tambahan kegiatan dari data yang diperoleh pada 2006. Untuk mengebor satu sumur diperlukan US$5 juta.

Kedua, penambahan kapasitas harus melihat kebutuhan ketenagalistrikan Sumatera Utara terlebih dulu agar bisa terserap secara optimum. Ketiga, apakah proyek tersebut memberikan pengembalian modal yang sesuai. Dia menilai dengan harga jual listrik US$6,79 sen per kilo watt per hour (kWh), marjin yang diperoleh tipis.

Untuk menyentuh 1.000 MW, paling tidak masih dibutuhkan penambahan kapasitas pembangkit 670 MW. Oleh karena itu, pengembangannya pasti membutuhkan biaya lebih dari US$1,6 miliar yang dikeluarkan untuk pengembangan pembangkit 330 MW.

Dihubungi terpisah, Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yunus Saifulhak mengatakan PLTP Sarulla Unit 2 merupakan satu di antara tiga proyek PLTP yang akan beroperasi tahun ini.

Dua proyek lainnya yang siap beroperasi yakni PLTP Karaha Unit 1, Jawa Barat berkapasitas 30 MW. Selain itu, PLTP Sorik Marapi Modular Unit 20 MW. Dengan demikian, hingga akhir tahun total kapasitas PLTP yang terpasang sebesar 1.858 MW.

"Jadi total kapasitas sampai akhir tahun adalah menjadi 1.858 MW," ujarnya saat dihubungi Bisnis.

Adapun, ditargetkan kapasitas PLTP 7.200 MW pada 2025 akan tercapai. Kini, beberapa proyek panas bumi dengan total kapasitas 3.500 MW sudah mulai berjalan. Sebagian besar PLTP memang baru akan beroperasi pada 2024-2025, tapi beberapa proyek seperti PLTP Muara Labouh, akan beroperasi pada 2019.

“Untuk sisa tambahan 1.500 MW ini akan dikejar melalui penugasan dan lelang WKP. Saat ini seluruhnya masih dalam proses,” kata Yunus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper