Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peremajaan Kebun Kopi Dipacu

Peremajaan kebun kopi mulai dipacu akhir tahun ini, setelah selama dua tahun ini tanpa peremajaan.
Petani mengolah biji kopi Puntang jenis Tipika di kawasan hutan Lindung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/6)./Antara-Novrian Arbi
Petani mengolah biji kopi Puntang jenis Tipika di kawasan hutan Lindung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/6)./Antara-Novrian Arbi

Bisnis.com, JAKARTA - Peremajaan kebun kopi mulai dipacu akhir tahun ini, setelah selama dua tahun ini tanpa peremajaan.

Dalam APBN Perubahan 2017 Kementerian Pertanian dialokasikan peremajaan kebun kopi seluas 1.675 ha. Adapun, peremajaan kebun kopi diusulkan naik menjadi seluas 2.000 ha pada RAPBN 2018.

Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementerian Pertanian Irmijati Rachmi Nurbahar melalui Kasubdit Tanaman Penyegar Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan total luas kebun kopi sebesar 1,2 juta ha. Sebanyak 200.000 ha diantaranya perlu peremajaan.

Kementerian Pertanian mengusulkan peremajaan kebun kopi 10% setiap tahun, guna mendorong peningkatan produksi kopi secara berkelanjutan. Pascaperemajaan, tanaman kopi akan berbuah setelah dua tahun. Adapun, masa puncak panen pada usia 7-15 tahun. Sementara, untuk memacu produksi kopi dalam jangka pendek dilakukan intensifikasi dan perluasan kebun kopi.

Bagus menyebut alokasi peningkatan produksi kopi di APBN Perubahan 2017 sebesar Rp29,2 miliar. Ini dialokasikan guna perluasan kebun kopi 680 ha, pengembangan kebun kopi 2.355 ha, dan peremajaan 1.675 ha. Adapun, pada alokasi peningkatan produksi kopi pada APBN 2017 sebesar Rp34 miliar, guna intensifikasi dan perluasan seluas 8.850 ha.

"Produktivitas dipacu dari 650 kg/ha/tahun menjadi 1 ton/ha/tahun," kata dia.

Produksi kopi tahun ini diproyeksi 800 ton - 900 ton, naik dari angka sementara produksi 2016 sebesar 750 ton dan angka tetap produksi 2015 sebesar 639 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper