Bisnis.com, JAKARTA - PT Kartanegara Energi Prakasa bakal terus melakukan penambahan kapasitas pembangkit listrik di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
PT Kartanegara Energi Perkasa merupakan perusahaan gabungan BUMD di Kutai dengan anak perusahaan Toba Bara Perkasa. Kartanegara Energi menjadi pengembang listrik swasta (IPP) yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Senipah. Perusahaan itu telah menyelesaikan PLTGU Senipah tahap pertama berkapasitas 82 megawatt (MW).
Kartanegara Energi Perkasa baru saja melakukan penuntasan pembiayaan (financial close) untuk ekspansi PLTGU Senipah berkapasitas 35 MW. Artinya, total PLTGU Senipah akan berkapasitas 117 MW ketika tahap ekspansi itu selesai pada 2020.
Ekspansi itu seiring dengan pesatnya perkembangan daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Dari catatan PLN, pertumbuhan pelanggan listrik di Kaltim dan Kaltara dari tahun 2009 hingga tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pelanggan tahun 2009 hanya 451.330 pelangban, meningkat drastis pada tahun ini 1.009.736 pelanggan.
Jumlah pelanggan listrik Kaltim dan Kaltara dari rumah tangga sebesar 91,68%. Kemudian, pelanggan untuk bisnis hanya 5,76% dan untuk industri hanya 0,04% serta pelanggan dari pabrik 0,75%. Sedangkan pelanggan untuk sosial sebesar 1,76%.
Penjualan listrik terbesar untuk pendapatan PLN berasal dari kota Samarinda. Disusul, kota Balikpapan, Berau, Bontang dan Tarakan.
Saat ini, PLTGU Senipah telah beroperasi dengan kapasitas 82 megawatt (MW). Kertanegera Energi Prakasa (KEP) telah menyelesaikan tahap financial close untuk ekspansi PLTGU Senipah 35 MW yang akan memasuki tahap konstruksi.
"Apakah kita akan eskpansi lagi? Ini masih dikaji sesuai dengan pertumbuhan listrik yang berdampak dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara," kata Direktur Utama Kartanegara Energi Perkasa Hamid Awaluddin, saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (9/10).
PLTGU Senipah akan mengucurkan dana US$66 juta untuk pembangunan PLTGU Senipah Expansion 35 MW. Dengan tambahan 35 MW, kapasitas PLTGU itu akan menjadi 117 MW. Total dana investasi peembangkit itu mencapai US$211 juta.