Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Tenaga Kerja AS Melambat Pertama Kalinya Sejak 2010

Data tenaga kerja AS sepanjang September 2017 melambat menyusul terjadinya dua badai besar di negeri paman sam tersebut. Meski demikian, pasar tenaga kerja A.S. bertahan dengan baik. Demikian menurut Departeman Tenaga Kerja AS, Sabtu (07/10) waktu setempat.
Bursa tenaga kerja AS./.Reuters
Bursa tenaga kerja AS./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Data tenaga kerja AS sepanjang September 2017 melambat menyusul terjadinya dua badai besar di negeri paman sam tersebut. Meski demikian, pasar tenaga kerja A.S. bertahan dengan baik. Demikian menurut Departeman Tenaga Kerja AS, Sabtu (07/10) waktu setempat.

Data tenaga kerja itu melambat untuk pertama kalinya sejak 2010, yang mencerminkan dampak Badai Harvey terhadap Texas dan kejatuhan Irma di Florida. Pada saat yang sama, tingkat pengangguran turun ke level terendah baru dalam 16 tahun dan partisipasi tenaga kerja meningkat.

Ada sekitar 1,5 juta orang yang tidak dapat bekerja karena cuaca buruk, yang tertinggi 21 tahun yang dibandingkan dengan rata-rata bulan September yang lalu sekitar 80.000, menurut data Departemen Tenaga Kerja.

Michael Feroli, kepala ekonom A.S. di JPMorgan Chase & Co. di New York mengatakan, di luar efek topan, pasar tenaga kerja "nampaknya masih solid." Karena, katanya, ditengah penurunan tingkat pengangguran, namun kenaikan partisipasi merupakan tanda positif. Demikian seperti dikutip Blomberg.

Pendapatan per jam rata-rata melonjak dari tahun sebelumnya yang paling banyak sejak ekspansi dimulai pada tahun 2009, sebagian karena badai mendorong upah lembur pekerja dan membuat orang menjauh dari pekerjaan, terutama di industri dengan upah rendah seperti waktu luang dan perhotelan.

Sepanjang September, data tenaga kerja AS anjlok 33.000 pekerja dari estimasi sebanyak 80.000 pekerja. Padahal data tenaga kerja AS Agustus 2017 naik 169.000 pekerja. Sementara itu, tingkat pengangguran, yang berasal dari survei Dinas Ketenagakerjaan terpisah, turun menjadi 4,2% (4,4%), terendah sejak Februari 2001, dari 4,4%.

Namun, revisi terhadap pendapatan dalam dua bulan sebelumnya menunjukkan tekanan upah telah meningkat sebelum badai terjadi. Dan seiring dengan dampak badai yang memudar, ekonomi akan mendapat dorongan sepanjang tahun ini dan memasuki 2018 karena upaya pembangunan kembali, yang didukung oleh bantuan federal dan pembayaran asuransi, kata Gus Faucher, kepala ekonom di PNC Financial Services Group Inc. di Pittsburgh.

Data aliran tenaga kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang tidak berada dalam angkatan kerja sebulan sebelumnya dan menemukan sebuah pekerjaan di bulan September mencapai rekor tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper