Bisnis.com, LABUAN BAJO: PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), BUMN pembiayaan infrastruktur, berkomitmen menjadikan fasilitas pinjaman daerah sebagai fiscal tool untuk percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini mengatakan SMI telah ditugaskan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk memberikan pinjaman kepada pemda.
Adapun, penyaluran dana pinjaman ke daerah tersebut bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah, sehingga ikut berkontribusi terhadap upaya memacu perekonomian daerah.
Selain pinjaman daerah, Sarana Multi Infrastruktur atau SMI juga mendorong opsi lain dalam pendanaan, yakni melalui program kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Setiap kami ke daerah, kami selalu memberikan insight untuk dua opsi itu. Kami dorong pemda untuk bisa lebih memanfaatkan ruang dan opsi-opsi pendanaan di tengah keterbatasan mereka,” ujar Emma di sela-sela acara “Sosialisasi Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah” di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/10).
Emma mengakui sejauh ini pinjaman daerah yang diberikan kepada pemda mampu mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di wilayah setempat.
Berdasarkan data SMI, total komitmen pembiayaan pemda mencapai Rp2,73 triliun dan total outstanding per Juni 2017 sebesar Rp991 miliar.
Adapun, pembiayaan yang difasilitasi SMI meliputi rumah sakit (51,67%), jalan (40,66%), pasar (6,39%),dan terminal (1,28%).
Sebaran pembiayaan SMI menjangkau hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama di kawasan timur.
Emma menargetkan portofolio penyaluran SMI ke depan bakal semakin besar, mengingat ada 450 pemerintah daerah yang layak dibiayai dari jumlah total 542 provinsi/kabupaten/kota di Tanah Air.
“Dari sisi kebijakan, semua sudah mendukung. Tinggal eksekusi dari pemda yang memang punya otoritas,” ujar Emma.
