Bisnis.com, JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menganalisa bahwa Gunung Agung di Bali mengindikasikan energi kegempaan vulkanik yang terus meningkat dan berpotensi meletus.
Namun demikian, baik pemerintah maupun seluruh ahli gunungapi di dunia, belum ada yang mampu memastikan kapan letusan akan terjadi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan pihaknya melihat tanda-tanda aktivitas gunung yang terekam secara visual dan instrumental.
"PVMBG terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Pemda dan instansi terkait untuk mengantisipasi dampak apabila terjadi erupsi," katanya, Senin (25/9).
Sebelumnya, hasil pengamatan pada rekaman seismograf di Gunung Agung Bali, terekam 109 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 178 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), dan 13 kali Gempa Tektonik Lokal (TL) pada 24 September 2017 pukul 00:00 hingga 06:00 WITA. Namun, gempa tersebut berskala kecil dan tidak terlalu membuat guncangan.
Pusat Vulkanologi Belum Bisa Proyeksi Waktu Letusan Gunung Agung
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menganalisa bahwa Gunung Agung di Bali mengindikasikan energi kegempaan vulkanik yang terus meningkat dan berpotensi meletus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal AN Panggabean
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
53 menit yang lalu
Menakar Kans Bank Permata (BNLI) Usai 4 Tahun Diakuisisi Bangkok Bank
2 jam yang lalu