Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menjajaki kerja sama dengan Australia bidang peningkatakan keahlian (upskilling) TKI sektor keperawatan. Sektor keperawatan dan parwisata (hospitality) menjadi dua sektor yang potensial bagi para buruh migran Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menuturkan, terdapat tantangan yang harus dikembangkan para tenaga kerja asal Indonesia sebelum masuk ke Australia yakni meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan persiapan perawat Indonesia yang mampu bersaing.
“Terdapat dua hal yang ingin kami sasar dalam kerja sama ini. Pertama, peningkatan penguasaan Bahasa Inggris. Kedua, kesiapan kerja perawat Indonesia agar mampu bersaing di pasar kerja Australia yang saat ini juga diperebutkan oleh perawat asal Filipina, India, Nepal, dan Vietnam,” ujarnya pada laman resmi, Sabtu (23/09/2017).
Nurson yang baru-baru mengunjungi Australia menjajaki kerja sama dengan lembaga pendidikan vokasi Australia Vocational Education, Training, and Employment Australia (VETEA) di Sydney.
Salah satu terobosan yang sedang diupayakan oleh BNP2TKI adalah menyelenggarakan program upskilling bersama mitra asal Australia di Indonesia.
Menurut Nusron, format tersebut dapat membuka kesempatan lebih luas bagi tenaga perawat Indonesia yang umumnya menghadapi kendala dalam mengambil ujian sertifikat di luar negeri. Pelatihan oleh lembaga vokasional di Australia juga diharapkan dapat memastikan bahwa keterampilan perawat Indonesia memenuhi standar Australia.
Baca Juga
Pasar Australia sangat potensial bagi TKI sektor keperawatan. Kebutuhan Australia akan tenaga perawat diperkirakan mencapai lebih dari 800.000 sampai dengan tahun 2020.
Di masa mendatang, paparnya, populasi lansia dalam struktur demografi Australia semakin bertambah sementara perkembangan masyarakat berkebutuhan khusus juga semakin kompleks.
“Australia saat ini menjadi salah satu target negara tujuan bagi penempatan tenaga perawat Indonesia di luar negeri,” tambah Nusron.