Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan empat penandatanganan kesepakatan untuk pengembangan destinasi Tanjung Lesung.
Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) bertepatan dengan pembukaan Festival Tanjung Lesung pada 22-24 September 2017.
Empat MoU tersebut meliputi pengadaan lahan untuk homestay dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung oleh PT Banten West Java, pembangunan rumah makan Pangkep khas Makassar oleh PT Aneka TigaTiga Makmur, dan pembangunan fasilitas Spa oleh PT Safitri Sumitro Corpora.
"Dengan begini pengembangan Tanjung Lesung akan semakin cepat. Semuanya bersatu pemerintah dan swasta bersama-sama membangun Tanjung Lesung," ujar Menpar Arief di Tanjung Lesung, mengutip keterangan resminya, Jumat (22/9).
Arief juga menyatakan apresiasinya atas penyelenggaraan festival ini. Menurutnya, event semacam ini memang yang dibutuhkan Tanjung Lesung di saat proses pembangunannya masih terus berjalan.
"Penyelenggaraan festival seperti ini sebagai sarana yang efektif untuk mempromosikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas,” ujarnya.
Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ), Poernomo Siswoprasetijo menjelaskan pembangunan homestay tersebut untuk menjembatani kurangnya fasilitas hotel berbintang di kawasan Tanjung Lesung dan sekitar Banten.
"Kalau mau membangun hotel berbintang empat atau lima, kita perlu waktu selama empat atau lima tahun. Kami mengikuti saran Pak Menteri, homestay adalah solusinya, paling cepat dibangun," kata Poernomo.
Menurutnya, pembangunan fasilitas yang nyaman itu sangat diperlukan. Apalagi saat ini jumlah wisatawan sudah semakin meningkat.
Oleh karena itu, infrastruktur dan fasilitas perhotelan harus bisa mengejar ketertinggalan. Untuk itulah, Poernomo akan membangun homestay di desa-desa wisata. Dengan begitu, pemerintah bisa menyiapkan fasilitas all in kepada wisatawan.
Pembangunan kawasan wisata Tanjung Lesung, dilakukan lintas sektoral, diantaranya Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan serta pemerintah Provinsi Banten.
Lahan KEK yang mencapai 1.500 hektare juga menjadi daya tarik pengunjung, apalagi banyak fasilitas yang disedikan di dalamnya sehingga wisatawan akan betah tinggal.
Dalam KEK Tanjung Lesung, kata dia, akan dibangun 26 hotel, resort dan kondominium serta fasilitas lainnya termasuk lapangan golf dan tempat pendidikan.