Bisnis.com, JAKARTA — PT Antam (Persero) Tbk. akan mengajukank tambahan kuota ekspor bijih nikel kadar rendah sebanyak 1,25 juta ton.
Jumlah tersebut sesuai dengan rencana pembangunan pabrik feronikel (FeNi) di Halmahera Timur yang saat ini masih dalam evaluasi oleh verifikator independen.
Sementara itu, hingga akhir Agustus 2017, PT Antam (Persero) Tbk.telah mengekspor bijih nikel kadar rendah sebanyak 1,2 juta ton dari kuota yang dimiliki sebanyak 2,7 juta ton.
Selain mengekspor bijih nikel kadar rendah, Antam juga telah mengekspor bauksit sebanyak 275.000 ton dari total kuota sebanyak 850.000 ton. Adapun, tujuan ekspor Antam adalah ke China.
"Saat ini ekspor atas kedua bijih tersebut ditujukan ke China," kata Sekretaris Perusahaan Antam Aprilandi H. Setia kepada Bisnis.
Seperti diketahui, dalam Pasal 9 dan 10 Permen ESDM No. 5/2017, nikel dengan kadar kurang dari 1,7% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) dengan kadar Al2O3 lebih dari atau sama dengan 42% digolongkan dalam mineral logam dengan kriteria khusus yang masih bisa diekspor.