Bisnis.com, JAKARTA--Konsumsi semen nasional melanjutkan tren positif pada Agustus 2017, didorong permintaan di Jawa dan kawasan Indonesia Timur.
Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia, mengatakan konsumsi semen pada Agustus 2017 tercatat sebesar 6,47 juta ton atau tumbuh sebesar 9% secara tahunan (year on year). Pada bulan sebelumnya, konsumsi semen berada di angka 5,59 juta ton.
Secara kumulatif, penjualan semen domestik sepanjang Januari 2017--Agustus 2017 tercatat sebesar 41,1 juta ton atau meningkat 5,6% y-o-y.
"Konsumsi semen nasional mulai menggeliat di semua daerah, kecuali Kalimantan dan Nusa Tenggara yang mengalami penurunan. Pembangunan infrastruktur di Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Indonesia Timur kelihatan mulai lancar," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (12/9/2017).
Apabila dirinci, Jawa mencatatkan pertumbuhan paling besar pada Agustus 2017, yakni sebesar 14% y-o-y, disusul kawasan Indonesia Timur sebesar 12,6%. Konsumsi di Sulawesi dan Sumatra tercatat masing-masing sebesar 11% dan 5% secara tahunan.
Realisasi ekspor clinker dan semen juga menunjukkan peningkatan sebesar 120% secara tahunan menjadi 412.000 ton. Secara kumulatif, ekspor clinker dan semen mencapai 1,85 juta ton atau naik 78% y-o-y.
Baca Juga
Widodo menuturkan pertumbuhan yang positif ini diharap dapat berlanjut hingga akhir tahun sehingga utilisasi pabrik meningkat hingga 70%.
Para produsen berharap pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis pemerintah, khususnya di luar Jawa, segera bergerak untuk mencapai pertumbuhan konsumsi semen sebesar 5% hingga 6% atau mencapai 65 juta ton.
Ekspor juga diproyeksikan naik 75% menjadi 2,85 juta ton.
"Proyeksi total penjualan semen dan ekspor hingga akhir tahun nanti bisa meningkat 7,5% y-o-y menjadi 67,85 juta ton," katanya.
Saat ini, utilisasi pabrik semen nasional masih rendah dan di sisi lain beberapa pabrik sedang dalam proses pembangunan yang akan beroperasi 2 hingga 3 tahun mendatang.
Oleh karena itu, semua produsen meminta pemerintah untuk sementara menghentikan dulu izin pabrik semen baru hingga konsumsi nasional mendekati kapasitas terpasang karena industri semen tengah mengalami penurunan kinerja yang cukup tajam.
David Halim, Corporate Finance Manager PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., mengatakan konsumsi semen pada semester II biasanya mengalami kenaikan.
Beberapa faktor pendorongnya antara lain proyek-proyek baru mulai berjalan dan mengejar tahun buku, terutama anggaran yang bukan multiyears.
"Tahun ini dan tahun depan, tampaknya infrastruktur masih jadi faktor penggerak," katanya.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, penjualan semen emiten dengan kode saham INTP tersebut mencatatkan penjualan sebesar 1,60 juta ton pada Agustus 2017 atau tumbuh 3% y-o-y. Sepanjang Januari 2017 hingga Agustus 2017, penjualan semen Indocement sebesar 10,47 juta ton atau naik 2% secara tahunan.
Hingga akhir tahun, perseroan berharap penjualan semennya dapat tumbuh 5% dibandingkan penjualan tahun lalu.