Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAEXPO 2017: Produk Indonesia Laris di China

Pameran menjadi salah satu cara bagi pebisnis Indonesia masuk ke suatu negara, seperti yang dilakukan oleh 52 pelaku usaha Tanah Air yang ikut serta dalam China-ASEAN Expo 2017.
Paviliun Indonesia di CAEXPO 2017./.Bisnis-Annisa Margrit
Paviliun Indonesia di CAEXPO 2017./.Bisnis-Annisa Margrit

Bisnis.com, NANNING, China --Pameran menjadi salah satu cara bagi pebisnis Indonesia masuk ke suatu negara, seperti yang dilakukan oleh 52 pelaku usaha Tanah Air yang ikut serta dalam China-ASEAN Expo 2017.

Meski Indonesia masih mengalami defisit neraca dagang dengan Negeri Panda, tapi minat penduduk negara itu terhadap produk-produk Indonesia ternyata cukup besar. Salah satu booth yang cukup menarik perhatian adalah Kopi Luwak Global dan Abusyik.

Bukan hanya karena produknya terbilang langka di luar Indonesia, yaitu kopi luwak, tapi juga karena penunggunya menggunakan pakaian tradisional Aceh.

Riski Muhammad, pemilik merek Kopi Luwak Global dan Abusyik, mengaku telah mengikuti CAEXPO selama 4 kali karena respons yang diterimanya sangat baik.

"Saya pakai baju ini bukan apa-apa, tapi karena pengunjung tahunya kopi ini yang jual pakai pakaian tradisional," terang dia kepada Bisnis, Rabu (13/9/2017).

Saking besarnya permintaan, Riski mengaku sudah memiliki agen di Guangzhou. Dalam sekali pengiriman, dia bisa mengekspor 200 kilogram kopi hasil produksi petani-petani di Aceh.

Pada hari pertama CAEXPO saja, omzet yang diperoleh sudah mencapai 24.000 yuan atau sekitar Rp48 juta. Padahal, pameran masih berlangsung hingga Jumat pekan ini.

Bukan hanya produk Food & Beverage (F&B) yang laris, produk furniture dan perlengkapan rumah juga mendapat perhatian yang besar. Ambar Suwarjono, pemilik CV Ambarjati Furniture, sudah 3 kali menjadi peserta CAEXPO.

Pada hari pertama pameran, lemari kayu besar yang dibawanya sudah terjual 4 unit. Padahal, harganya tidak murah.

Lemari ukuran besar dijual senilai 18.600 yuan dan ukuran yang sedikit lebih kecil sebesar 17.600 yuan. Jika dikonversi ke rupiah, maka berkisar Rp35 juta-Rp37 juta.

Tahun lalu, Ambarjati Furniture berhasil mengantungi sekitar 40.000 yuan atau lebih dari Rp80 juta. "Di sini furniture dari kayu solid laku, bukan plywood," terang Ambar.

China menjadi satu-satunya negara yang dia kunjungi karena dinilai cocok dengan furniture yang diproduksinya.

Adapun CAEXPO merupakan agenda rutin tahunan dan kali ini menjadi penyelenggaraan ke-14. Tahun ini, kegiatan yang mempertemukan pejabat pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat China dan ASEAN tersebut digelar pada 12-15 September 2017. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper