Bisnis.com, JAKARTA--Penurunan penjualan ritel pada Juli terkontraksi sebesar 3,3% dari posisi tahun sebelumnya. Ini merupakan kontraksi pertama dalam hampir enam tahun terakhir.
Lukman Otunuga Research Analyst ForexTime mengungkapkan kontraksi ini dapat memicu kekhawatiran tentang penurunan konsumsi di Indonesia tahun ini.
Kendati hal ini menyebabkan sentimen terhadap Indonesia memburuk pada jangka pendek karena penjualan yang melemah.
"Prospek ekonomi secara umum tetap menjanjikan dan pasar memantau apakah target pertumbuhan PDB 5,2% akan tercapai pada 2017," ungkap Lukman dalam laporannya, Selasa (12/9/2017).
Survei Bank Indonesia menunjukan penjualan eceran pada Juli 2017 menurun sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca Ramadhan dan Idulfitri. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Juli 2017 sebesar 209,9 atau turun sebesar 3,3% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,3% (yoy).
"Penurunan penjualan ritel terjadi baik pada kelompok makanan maupun kelompok non makanan," ungkap laporan BI tersebut yang dirilis, Senin (11/9).