Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turis Asal Jepang Meluncur, Kemenpar Lakukan Sales Mission

Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisman Jepang ke Indonesia turun dari 509.500 pada 2015 menjadi 468.107 pada tahun lalu. Kemenpar menargetkan kunjungan wisman Jepang dapat mencapai 620.000 pada tahun ini, atau tumbuh 32,45% dibandingkan 2016.
Turis Jepang./.whatjapanthinks.com
Turis Jepang./.whatjapanthinks.com

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisman Jepang ke Indonesia turun dari 509.500 pada 2015 menjadi 468.107 pada tahun lalu. Kemenpar menargetkan kunjungan wisman Jepang dapat mencapai 620.000 pada tahun ini, atau tumbuh 32,45% dibandingkan 2016.

Saat ini, Indonesia masih menggantungkan industri pariwisata ke sejumlah negara utama antara lain China, Australia, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Kelima negara ini merupakan basis terbesar dari kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Jika dirinci, target kunjungan wisman dari kelima negara tersebut memiliki kontribusi hingga 60,52% dari total target wisman pada tahun ini sebanyak 15 juta orang.

“Dari segi jumlah, wisman Jepang masih cukup besar, atau berada di posisi lima besar meski jumlahnya terus turun. Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan sales mission dan promosi pariwisata ke enam kota di Jepang,” ujar kata Direktur Promosi Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu.

Selain itu, pemerintah akan menggenjot promosi destinasi pariwisata ke 10 Bali Baru supaya konsentrasi kunjungan ke Bali bisa dipecah. Kegiatan promosi itu akan dilakukan bersamaan dengan pembenahan kualitas sarana dan prasarana pariwisata di 10 Bali Baru.

Ketua Umum Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan Bali masih menjadi tujuan utama wisata turis asing. Meski kunjungan kini mulai bergeser ke Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, tetap saja Bali masih menjadi magnet.

“Hal ini sudah diakali dengan menjadikan Bali sebagai hub destinasi pariwisata. Jadi paket wisata yang dibuat akan memasukkan Bali sebagai destinasi awal atau terakhir dari beberapa wilayah lainnya yang akan dikunjungi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper