Bisnis.com, DEMAK - Nelayan di Demak, Jawa Tengah, berharap ketersediaan elpiji dijamin setelah mereka beralih dari bahan bakar minyak ke elpiji.
Matriman, nelayan asal Desa Bedono, Sayung, Demak, telah beralih ke elpiji 3 kg dari bensin sejak tahun lalu. Sayangnya, pasokan kerap tidak lancar.
"Kalau telat, bisa-bisa kami beralih ke bensin lagi," ungkapnya dalam kegiatan pembagian paket perdana konverter kit untuk nelayan kecil di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Bonang, Demak, Kamis (7/9/2017).
Nelayan juga mengusulkan agar elpiji didistribusikan lewat kelompok nelayan, bukan lagi melalui agen. Menurut Matriman, kelompok nelayan lebih mampu menyaring penerima dan bukan. Dengan demikian, program konversi dari bahan bakar minyak ke elpiji pada nelayan bakal lebih efektif.
Matriman mengaku biaya perbekalan melaut lebih irit sejak menggunakan elpiji. Jika dulu dia harus mengeluarkan biaya Rp25.500-Rp34.000 untuk 3-4 liter bensin per hari. Setelah menggunakan elpiji, dia cukup mengeluarkan Rp38.000 untuk dua tabung 3 kg yang bisa digunakan selama 3-4 hari.
Hal serupa juga diungkapkan Sutrisno, nelayan asal desa yang sama. Menurut dia, biaya bahan bakar bisa hemat hingga 80%.
Bupati Demak M. Natsir dalam kesempatan yang sama mengatakan konversi ke elpiji berdampak positif pada ekonomi keluarga nelayan. Dia menyebutkan, dengan luas pesisir 43%-45% dari luas wilayah Demak 89.743 hektare, kelautan dan perikanan menjadi salah satu dari empat sektor penopang ekonomi Kota Wali. Tiga lainnya adalah pertanian, UMKM, dan pariwisata.
"Kehidupan nelayan di sini ada yang nelayan juragan, ada yg nelayan buruh. Yang menerima [konverter kit] buruh-buruhnya dan siap menggunakan sumbangan dengan baik. Kemarin saya tanya semua senang," ujarnya.
Kabupaten Demak tahun ini menerima alokasi pembagian paket konverter kit 513 unit setelah pada pelaksanaan perdana tahun lalu menerima 400 unit. Pemerintah tahun ini menganggarkan pembagian 16.981 unit di seluruh Indonesia senilai Rp120,9 miliar setelah tahun lalu mendistribusikan 5.473 unit.
Paket konverter berisi mesin kapal, konverter kit serta pemasangan, dan tabung khusus elpiji beserta isinya. Paket itu diberikan kepada nelayan pemilik kapal sampai dengan 5 gros ton (GT) dengan bahan bakar bensin. Adapun jumlah kapal hingga 5 GT di Demak sekitar 1.200 unit, menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah.