Bisnis.com, JAKARTA - Petronas Carigali Indonesia Limited selaku operator Blok Ketapang siap mengebor dua sumur baru di Lapangan Bukit Tua untuk meningkatkan produksi dari 15.000 barrel oil per day (BOPD) menjadi 20.000 BOPD. Selain itu, Petronas selaku pengelola Blok North Madura II juga menambah satu sumur untuk eksplorasi.
Lapangan Bukit Tua merupakan proyek hulu migas terbesar Petronas di Indonesia. Investasinya mencapai US$ 800 juta. Blok Ketapang merupakan blok yang dikelola Petronas sebagai operator yangn mengempit 80% saham di blok tersebut. Sisa 20% dipegang oleh PT Saka Ketapang Perdana, anak Usaha PT Perusahaan Gas Negara.
Senior Maneger Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Indonesia Andiono Setiawan mengatakan pihaknya telah memasang alat rig, belum lama ini. Perusahaan asal Malaysia itu menargetkan sumur tersebut bisa beroperasi hingga tahun ini. Dari data SKK Migas, dana investasi untuk dua sumur tersebut mencapai US$80 juta.
“Penambahan dua sumur baru ini bertujuan untuk menigkatkan produksi dari 15.000 BOPD mejadi 20.000 BOPD. Kemarin, alat rig sudah didatangkan ke lokasi pengeboran,” katanya menjawab bisnis
Andiono menjelaskan, untuk pengeboran eksplorasi di North Madura II, pihaknya menambah satu sumur untuk dieksplorasi. Hanya saja, dia masih belum menjelaskan secara rinci tentang hal itu, mengingat wilayah kerja migas tersebut masih berstatus eksplorasi atau belum berporduksi.
Selain mengelola Blok Ketapang, Petronas jugas memegang hak partisipasi di beberapa wilayah kerja migas Indoenesia. Misalnya wilayah kerja Natuna Sea A sebesar 15 persen. Perusahaan gas Negeri Jiran ini juga menguasai 80 persen saham di Blok Muriah. Petronas juga bekerjasama dengan anak usaha PGN di blok Muriah, yakni PT Saka Energy Muriah Ltd.
Sebelumnya, Petronas telah menyatakan bahwa Lapangan Gas Kepodang, Blok Muriah dinyatakan dalam keadaan kahar atau force majuer. Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil kajian Pusat Penelitian Pengembangan dan Tenologi Minyak Bumi dan Gas (Lemigas).
Hasil kajian akan menentukan keadaan kahar tersebut dan menghitung berapa jumlah kerugian yang dialami oleh Petronas.
Sebelumnya, Petronas telah menyatakan bahwa Lapangan Gas Kepodang, Blok Muriah dinyatakan dalam keadaan kahar atau force majuer. Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil kajian Pusat Penelitian Pengembangan dan Tenologi Minyak Bumi dan Gas (Lemigas).
Hasil kajian akan menentukan keadaan kahar tersebut dan menghitung berapa jumlah kerugian yang dialami oleh Petronas.