Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah penumpang kereta api kedatangan di stasiun-stasiun wilayah daerah operasi 1 Jakarta menunjukan masyarakat yang datang ke Jakarta masih cukup tinggi meskipun sudah memasuki hari kerja.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Suprapto mengungkapkan, jumlah penumpang turun di stasiun-stasiun kedatangan kereta api jarak jauh dan menengah wilayah Daop 1 Jakarta mencapai 34.471 orang.
"Ini berarti masyarakat yang datang ke jakarta masih tinggi," kata Suprapto, Jakarta, Senin (4/9).
Dia menambahkan, jumlah penumpang turun paling banyak berada di Stasiun Pasarsenen di antara stasiun-stasiun kedatangan moda transportasi berbasis rel di wilayah Daop 1 Jakarta.
Jumlah penumpang turun di Stasiun Pasarsenen, ungkapnya pada Senin, 4 September 2017 mencapai 16.414 penumpang.
Sementara jumlah penumpang turun terbanyak ke dua berada di Stasiun Gambir mencapai 13.158 orang. Adapun jumlah penumpang turun di Stasiun Jatinegara dan Bekasi masing-masing sebanyak 3.090 orang dan 1.809 orang.
Baca Juga
Jumlah penumpang turun hingga 34.471 orang di stasiun kedatangan KA jarak jauh dan menengah tersebut, ungkapnya hampir sama dengan jumlah penumpang turun pada hari-hari akhir pekan.
"Pada hari weekend, penumpang yg turun diantara 28.000 s/d 30.000 per hari," katanya.
Padahal, dia menambahkan, biasanya setiap Senin jumlah penumpang turun di stasiun-stasiun kedatangan di Daerah Operasi 1 Jakarta tidak sebanyak jumlah penumpang turun di hari-hari akhir pekan.
"Kalau di hari biasa, [biasanya] sudah mulai melandai lagi," kata Suprapto.
Akademisi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, penumpang-penumpang KA yang baru tiba di wilayah Daop 1 Jakarta kemungkinan besar adalah masyarakat dengan profesi non formal.
Menurutnya, masyarakat dengan pekerjaan formal atau karyawan pasti sudah pulang pada Minggu, 3 September 2017 karena hari ini sudah harus beraktivitas.
"Kalau pegawai pasti sudah masuk," katanya.
Saat ini, dia menilai, masyarakat yang berasal dari luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) banyak bekerja di sektor informal.
