Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Barang Jadi Plastik Mulai Membaik

Fajar Budiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), mengatakan penjualan barang jadi plastik pada Agustus 2017 mulai naik seiring membaiknya daya beli masyarakat.
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Fajar Budiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), mengatakan penjualan barang jadi plastik pada Agustus 2017 mulai naik seiring membaiknya daya beli masyarakat.

"Kami harap Oktober—November penjualan masih bagus," katanya.

Fajar mengatakan sebelumya ada kecenderungan pelaku industri plastik berlomba-lomba untuk memborong bahan baku setelah mengalami kenaikan harga pada kuartal awal tahun ini. Dia pun berharap setelah memborong bahan baku, ada peningkatan produksi dari industri plastik.

Selama ini, bahan baku plastik yang banyak diimpor berupa polipropilena dan polietilena. Kedua bahan tersebut banyak dikirim dari negara-negara kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Industri plastik menjadi salah satu industri yang masih bergantung pada bahan baku impor. Sekitar 55% bahan baku didatangkan dari luar negeri, sisanya sebesar 45% berasal dari dalam negeri.

Dia memperkirakan impor bahan baku plastik bakal meningkat hingga akhir tahun karena kebutuhan industri belum bisa dipenuhi oleh industri hulu plastik nasional. Oleh karena itu, asosiasi mendorong peningkatan industri hulu lokal supaya dapat memenuhi kebutuhan industri plastik hilir.

Kebutuhan bahan baku plastik nasional saat ini sebesar 5,6 juta ton per tahun. Industri hulu dalam negeri baru memenuhi sebesar 2,4 juta ton per tahun dari kapasitas terpasang sebesar 2,6 juta ton per tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper