JAKARTA—Perum Perumnas tengah mencari mitra pengembang nasional untuk menggarap lahan seluas 20 hektare miliknya di Gresik Jawa Timur.
Direktur pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengatakan penawaran kerja sama akan dilakukan untuk pembangunan hunian rumah tapak dengan rencana pembangunan proyek dimulai tahun depan. Pola kerja sama akan dilakukan dengan skema penyertaan modal bersama.
“Nilai investasi masih kami hitung, dengan mengkaji proposal para rekan [peminat]yang ingin menjadi mitra kami,” katanya kepada Bisnis Jumat (1/9).
Nawir melanjutkan rumah tapak itu rencananya sebanyak 200 unit yang menyasar segmen menengah. Permintaan tinggi akan hunian lahan di Barat Surabaya, lanjutnya, memang sudah dirasakan. Kondisi itu juga didorong dengan segera dibukanya akses jalan tol Surabaya—Mojokerto.
Perumnas menjadi salah satu BUMN yang mempunyai tugas pokok menyediakan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat menengah ke bawah. Beberapa kawasan pemukiman skala besar telah dibangun melingkupi area Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi yang kini telah berkembang, menjadi kota baru dan berfungsi sebangai kota penyangga ibukota Jakarta.
Di tempat terpisah, PT Waskita Realty masih belum menemui kesepakatan dengan mitra kerja samanya terkait dengan pengembangan proyek TOD di stasiun Bekasi.
Direktur Utama PT Waskita Realty Tukijo mengatakan keberlanjutan proyek tersebut ditunda pekan lalu. “Ada hal internal terkait KSO-nya yang belum cocok,” katanya.
Sebelumnya Tukijo mengatakan manajemen Waskita tengah mengikuti tender pembangunan proyek TOD di Stasiun Bekasi dengan nilai investasi Rp12 triliun. Dia melanjutkan, di sekitar stasiun terdapat lahan seluas 16 hektare milik perusahaan pengelolaan aset dan swasta yang potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan terpadu, mulai dari hunian vertikal, rumah tapak, ruko serta area komersial.
Melalui konsep TOD maka perseroan akan lebih menyasar segmen menengah dan bawah dibandingkan dengan proyek-proyek yang selama ini disasar yakni menengah dan atas.
Selain di Stasiun Bekasi, anak usaha WSKT itu telah menandatangani nota kesepahaman pengembangan proyek TOD di stasiun Bogor yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia di atas lahan proyek TOD tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 6 hektare (ha).
Di sana akan dikembangkan proyek residensial dan komersial vertikal sebanyak tujuh tower. Investasi proyek ini ditaksir mencapai Rp 2 triliun.
Saat ini pihaknya tinggal menunggu perizinan untuk bisa mulai melakukan pemasaran dan pembangunan.