Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rantai Distribusi Daging Beku Membaik

Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna mengatakan rantai distribusi daging beku di Tanah Air sudah mulai membaik.
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna mengatakan rantai distribusi daging beku di Tanah Air sudah mulai membaik.

"Kecuali daging chill‎ atau daging layu karena ada eksisting pedagang di pasar yang sudah berjualan puluhan tahun masih dengan pengelolaannya gaya lama karena sapi belum ada yang murah," ujarnya pada Bisnis.com di sela-sela diskusi Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis (31/8/2017).

Daging beku yang diimpor Dharma Jaya sendiri, kata dia, langsung dipasarkan kepada warga Jakarta. Sebab serapan daging beku di Jakarta cukup besar terutama konsumen yang memegang Kartu Jakarta Pintar.

Dia menjelaskan ketika daging beku diimpor, Dharma Jaya selaku BUMD sektor pangan milik Pemprov DKI Jakarta langsung memotong dan mengemasnya untuk diserap oleh warga Jakarta.

Marina mengatakan serapan daging beku Dharma Jaya sebulannya bisa mencapai 150 ton untuk dinikmati oleh warga DKI pengguna KJP.

Sementara itu, Ketua Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) Luki Abdulah mengatakan berharap industri sapi lokal bisa lebih berkembang dengan digalakannya pengembangan daging sapi beku.

Menurutnya, selama ini pasar daging sapi beku belum terlalu signifikan dibandingkan dengan daging segar.

"Kami ingin stimulasi industri sapi lokal. Karena selama ini market sapi ini jual hidup sehingga nilainya kurang," paparnya.

Dia berharap para pelaku usaha sapi bisa lebih memiliki akses pasar yang bagus. Oleh karena itu harus terlebih dahulu disiapkan model marketnya.

Luki memaparkan pengelolaan daging sapi beku harus sudah dikembangkan, tentunya dengan sistem yang mendukung agar kualitasnya tetap baik.

Misalnya, kata dia, tak sedikit pelaku usaha membeli sapi hidup dari NTT untuk dibawa ke Jawa. Padahal agar bisa lebih efisien sapi bisa dipotong di sana.

"Nah, ini tantangannya kenapa mereka lebih memilih membawa sapi hidup dari NTT karena kalau bawa sapi yang telah dipotong marketnya tidak ada. Makanya harus disiapkan modelnya," ujarnya.

Dia memaparkan pihaknya akan terus memberikan stimulus bahwa daging sapi beku dengan cara pengelolaannya yang benar kualitasnya juga lebih bagus. "Oleh karena itu, kami perlu regulasi dari pemerintah sebagai dukungan."

‎‎Sementara itu, Ketua Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor Ahmad Sulaeman mengatakan daging beku memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dari daging segar.

Dia mengusulkan agar kampanye daging beku untuk dikonsumsi bisa lebih gencar agar masyarakat tak ragu lagi untuk mengkonsumsi daging beku.

"Selama ini persepsi masyarakat terhadap daging beku adalah daging yang sudah lama dan daging hasil impor. Persepsi masyarakat itu harus diubah," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper