Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian mencatat luas kekeringan pada pertanaman padi musim kemarau 2017 yakni periode April–Agustus hanya 5.379 ha. Angka ini setara dengan 0,11% dari total keseluruhan areal tanam pada periode yang sama sebesar 4,8 juta ha.
Plt Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan Yanuardi menyampaikan, luas kekeringan ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 0,25% dari luas areal tanam.
"Serangan kekeringan tahun ini lebih kecil," kata dia dihubungi pada Rabu (30/8).
Dia menyampaikan, Kementerian Pertanian telah meminta dinas pertanian di daerah agar melakukan antisipasi kekeringan akibat musim kemarau, serta penanganan serangan organisme pengganggu tanaman.
Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura melakukan pemantauan intensif ke wilayah yang berpotensi terkena dampak kekeringan. Serta melakukan pengamatan dini terhadap serangan OPT.
Dinas pertanian provinsi diminta melakukan normalisasi saluran irigasi primer, sekunder, tersier, dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Serta membuat sumur pantek/suntik di daerah rawan kekeringan, melakukan gerakan pompanisasi di daerah yang masih memiliki sumber air atau dekat aliran sungan. Serta penanaman varietas genjah dan toleran tahan kekeringan seperti, Inpari 29, Inpari 30, Inpari 5, Situpatenggang, Situbagendit, Limnoto.
"Apabila terdapat pertanaman puso, agar menyiapkan cadangan benih daerah atau mengusulkan cadangan benis nasional untuk penggunaan benih," imbuhnya.