Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang semester I/2017, kegiatan eksplorasi nonminyak dan gas bumi yang mencakup mineral, batu bara, dan panas bumi di Indonesia telah dilakukan di 34 wilayah atau 65,38% dari target yang ditetapkan tahun ini sebanyak 52 wilayah.
Berdasarkan data kinerja semester I/2017 subsektor geologi Kementerian ESDM, dari target 52 wilayah tersebut, sebanyak 23 lokasi merupakan rekomendasi untuk prospek mineral, sedangkan batu bara dan panas bumi masing-masing direkomendasikan sebanyak 13 dan 16 wilayah.
Dari realisasi 34 wilayah yang tengah dilakukan kegiatan eksplorasi, mayoritas dilakukan untuk komoditas mineral dan batu bara. Kegiatannya dibagi ke dalam lima tahap mulai dari tahap I hingga pengeboran.
Sementara itu, dari 11 rekomendasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) batu bara, penyelesaiannya sebesar 36%. Untuk Komoditas mineral, dari 10 rekomendasi WIUP, penyelesaiannya telah mencapai 60%.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan proses rekomendasi WIUP tersebut lebih banyak melibatkan pihak pemerintah daerah. Dia menuturkan kerja sama terkait pengelolaan wilayah pertambangan tersebut akan terus ditingkatkan.
"Prosesnya lebih banyak di daerah. Kita lebih bekerja sama dengan pemda," katanya di kantor Kementerian ESDM, Senin (28/8).
Terkait dengan cadangan mineral dan batu bara, tidak ada perubahan dari posisi per 2016. Cadangan batu bara nasional misalnya, tetap sebanyak 28,46 miliar ton dengan sumber daya sebanyak 128,06 miliar ton.
KegiatanDalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan sumber daya batu bara. Namun, cadangannya justru tidak bertambah dan cenderung menurun.