Bisnis.com, BANYUMAS--Fonterra Brands Indonesia meluncurkan program Fonterra Dairy Scholarship 2017 dengan mengandeng Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peternak sapi perah dalam negeri.
Peluncuran Fonterra Dairy Scholarship 2017 diadakan di BBPTU-HPT Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh Acting Managing Director Fonterra Brands Indonesia Mandar Namjoshi dan General Manager Community Programme Fonterra New Zealand Chris Ward.
Sejumlah perwakilan pemerintah juga turut hadir, seperti Direktur BBPTU-HPT Baturraden Sugiyono, Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana, , dan Direktur Wilayah III Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo
Mandar mengatakan tahun ini merupakan tahun kelima Fonterra Dairy Scholarship. Program ini sendiri merupakan bagian dari upaya Fonterra untuk mengembangkan kemampuan peternakan sapi perah dan meningkatkan pasokan susu lokal.
"Tahun ini, jumlah peserta bertambah menjadi 16 penerima beasiswa, termasuk 13 peternak, 2 petugas lapangan, dan 1 penyedia layanan," katanya di Baturraden, Rabu (23/8/2017).
Para peserta program ini akan mengikuti pelatihan langsung tentang praktik peternakan sapi perah yang terbaik selama hampir 6 minggu di 3 lokasi, yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Balai Pelatihan Kesehatan Hewan (BPKH) Cinagara Bogor, dan Selandia Baru.
Fokus pelatihan program Fonterra Dairy Scholarship 2017 meliputi manajemen produksi pakan ternak dan konservasi, kualitas susu dan sistem pemerahan, manajemen bisnis peternakan, nutrisi sapi perah, kesejahteraan hewan, keberlanjutan peternakan dan pengelolaan limbah, pengelolaan stok pedet, serta kesehatan ternak dan reproduksi.
“Potensi pertumbuhan permintaan konsumen di Indonesia dalam 10 tahun ke depan sangat signifikan, dan upaya Fonterra untuk mengembangkan peternakan sapi perah lokal merupakan bagian dari komitmen kami untuk memenuhi permintaan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Sugiono mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung Fonterra Dairy Scholarship 2017 untuk membantu peternak sapi perah memenuhi permintaan susu di Indonesia yang terus meningkat.
“Kami berharap inisiatif ini akan membantu meningkatkan produksi susu nasional melalui peningkatan produktivitas, populasi ternak dan kualitas susu,” katanya.
Adapun, sejak 2013, Fonterra telah memberi pelatihan kepada 48 peserta, termasuk 39 peternak dan 9 petugas lapangan dalam berbagi keahlian mengenai peternakan sapi perah kepada industri susu lokal.
Beasiswa tersebut telah membuahkan hasil yang positif, dengan para peserta mengalami peningkatan produksi maupun kualitas susu, efisiensi on-farm dan kesehatan ternak - semua elemen yang membantu mendorong profitabilitas peternakan dan memastikan peternak menghasilkan susu berkualitas tinggi yang aman.
Faktanya, 75% peternak penerima beasiswa tahun lalu telah mengalami peningkatan pendapatan dari peternakan mereka.
Untuk memperluas jangkauan program, Fonterra mendorong para peserta untuk berbagi keterampilan dan pengetahuan yang baru didapat dengan komunitas peternak lokal melalui pelatihan peternak-ke-peternak. Pada 2016, lebih dari 1.200 peternak dan peserta dari industri mengikuti sesi pelatihan yang diadakan oleh penerima beasiswa.
Fonterra telah berada di Indonesia selama lebih dari 35 tahun dan telah membangun eksistensi yang kuat - dengan lebih dari 290 karyawan di seluruh kantor pusat dan pabrik di Cikarang. Fonterra memiliki portofolio merek konsumen dan foodservice tepercaya yang memimpin dalam kategorinya, termasuk Anlene, Anmum (Materna, Lacta dan Essential), Anchor Boneeto, dan Anchor Food Professionals.