Bisnis.com, JAKARTA -- Nilai ekspor Indonesia ke Argentina meningkat 10,19% pada kuartal II/2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Kamis, (17/8/2017), nilai ekspor Indonesia ke negeri Amerika Latin tersebut mencapai US$ 54.949.039 atau sekitar Rp 600 milyar.
Kenaikan tersebut didukung dengan peningkatan ekspor untuk komoditas alas kaki, karet alam, produk elektronika, suku cadang kendaraan bermotor, dan minyak inti sawit.
Untuk komoditi alas kaki, merek-merek ternama seperti Nike, Adidas, dan Puma masih menjadi importir terbesar dengan pangsa 82,32% dari keseluruhan impor yang masing-masing bernilai US$ 8,92 juta, US$ 7,76 juta dan US$ 1,20 juta.
Nilai ekspor keseluruhan dari komoditi ini baik per triwulan maupun semester meningkat dengan kisaran 23% dibandingkan tahun lalu.
Komoditas karet juga mengalami peningkatan sekitar 28,31% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$ 14,73 juta. Importir terbesar adalah Bridgestone dan Pirelli, serta perusahaan Argentina Causer dan Fate.
Komoditas pakaian (HS 62 dan 63) secara keseluruhan turut mengalami peningkatan hingga 35% dari periode tahun sebelumnya dan mencapai US$ 2,29 juta pada tahun 2017 dengan importir utamanya adalah Adidad dan Nike, serta perusahaan lokal Fidia SA dan Outdoors SA
Untuk komoditi benang dan filamen, produk yang banyak diimpor dari Indonesia adalah benang dari serat stapel sintetis (HS 5509) khususnya dari bahan poliester dan serat stapel buatan (HS 5510) yang bernilai masing-masing US$ 4,51 juta dan US$ 2,03 juta.
Komoditas minyak nabati/hewani dari Indonesia juga mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 65,12% dari periode tahun sebelumnya khususnya untuk minyak inti sawit (HS 151329) dan minyak kelapa (HS 151319).
Komoditas lain yang juga mencatatkan nilai signifikan antara lain adalah buah kalengan (HS 200820) menjadi US$ 3,15 juta, kelapa parut (HS 080111) menjadi US$ 1,66 juta, dan insektisida (HS 380891) menjadi US$ 1,56 juta.
Selama semester pertama 2017, KBRI juga telah menemui berbagai perusahaan untuk mengidentifikasi peluang peningkatan ekspor produk Indonesia, serta menerima berbagai inquiries terkait peluang bisnis untuk menghubungkan mitra yang sesuai dengan permintaan para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun dari negara-negara akreditasi.