Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah akhirnya menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,4% untuk tahun depan, menanjak dari estimasi dalam APBN Perubahan 2017 sebesar 5,2%.
Berdasarkan dokumen Nota Keuangan RAPBN 2018 yang diperoleh Bisnis, Selasa (16/8/2017), angka tersebut diiringi oleh laju inflasi sebesar 3,5% atau melandai dari tahun ini yang diperkirakan mencapai level 4,3%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah sepanjang tahun depan diprediksi bergerak di kisaran Rp13.400 per dolar Amerika Serikat atau menguat tipis dari perkiraan tahun ini sebesar Rp13.500 per dolar AS.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan membaca Nota Keuangan RAPBN 2018 di hadapan Parlemen pada siang ini seusai sesi Pidato Kenegaraan tahunan, Rabu (16/8/2017).
Selain itu, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada 2018 diasumsikan tidak bergerak dari harga tahun ini. Sementara, lifting minyak mengalami sedikit penurunan dan lifting gas meningkat tipis.
Asumsi Makro APBNP 2017 dan RAPBN 2018
Baca Juga
Variabel APBNP 2017 RAPBN 2018
PE (%) 5,2 5,4
Inflasi (%) 4,3 3,5
Kurs (Rp per US$) 13.500 13.400
SPN (%) 5,2 5,3
ICP (US$ per barel) 48 48
Lifting Minyak (ribu bopd) 815 800
Lifting Gas (ribu boepd) 1.150 1.200
Sumber: Nota Keuangan RAPBN 2018, diolah