Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia merangkul Vietnam guna memperkuat perdagangan baik antara kedua negara maupun di tingkat Asean.
“Strategi kita adalah merangkul Vietnam dengan memperkuat posisi negara ini sebagai salah satu simpul utama jaringan suplai regional Indonesia di ASEAN,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam keterangan resminya, Senin (14/08/2017).
Mendag menilai strategi tersebut lebih praktis bagi Indonesia dibandingkan dengan menyaingi Vietnam secara langsung. Hal tersebut telah disampaikannya pada Pertemuan ke-7 Indonesia–Viet Nam Joint Commission on Economic, Science, and Technical Cooperation (JC-ESTC), Sabtu (12/8), di Hanoi, Vietnam.
Baca Juga
Dalam pertemuan itu, Indonesia mengangkat masalah akses ke pasar Vietnam antara lain produk obat-obatan, batu bara, daging wagyu, serta bibit telur. Sementara, Vietnam menyoroti kebijakan pengamanan perdagangan Indonesia, importasi hortikultura, dan kandungan lokal.
Enggartiaso mengungkapkan pasar Vietnam merupakan yang terbesar ketiga di Asean setelah Indonesia dan Filipina yakni 93,3 juta jiwa serta tumbuhnya kelas menengah yang mencapai 70% dari total penduduk.
“Karena itu, Indonesia perlu memberi perhatian khusus pada Vietnam bukan saja karena potensi ekonominya sebagai pasar, tetapi juga sebagai tujuan investasi untuk memasuki negara lain yang memiliki FTA bilateral dengan Vietnam,” tandasnya.