Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan investasi sektor manufaktur setidaknya mampu menyumbang separuh total realisasi investasi pada 2017.
Seperti diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal menargetkan realisasi penanaman modal pada tahun ini senilai Rp678,8 triliun. Artinya, Menperin optimistis sektor manufaktur mampu menarik investasi senilai Rp339,4triliun pada 2017.
"Untuk menarik investasi ke sektor industri, pemerintah menciptakan iklim usaha yang kondusif,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (13/8).
Menurutnya, pemerintah sudah melakukan berbagai hal seperti deregulasi, menggenjot infrastruktur, mengembangkan kawasan, dan menebar insentif fiskal berupa tax allowance dan tax holiday.
Realisasi investasi domestik pada sektor manufaktur mencapai Rp52,11 triliun pada semester pertama 2017. Nilai investasi itu naik 2,8% yoy dibanding semester pertama 2016 senilai Rp50,70 triliun. Penanaman modal domestik pada sektor manufaktur berperan sebesar 40,15% dari seluruh investasi dalam negeri paruh pertama 2017, yakni senilai Rp129,80 triliun.
Sementara itu, investasi asing pada sektor manufaktur pada semester pertama 2017 tercatat senilai US$7,06 miliar atau setara Rp 93,9triliun. Nilai investasi itu berperan sebesar 45,43% dari total investasi asing semester pertama senilai USD15,53 miliar atau Rp206,5 triliun.
Pemerintah ingin realiasi investasi sektor manufaktur terpusat pada kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus. Pengembangan kawasan tersebar di seluruh wilayah lndonesia untuk mendorong investasi tak hanya bertumpuk di Pulau Jawa.
Pengembangan 27 kawasan didorong untuk menyerap investasi ke sektor manufaktur. Sebanyak 23 kawasan industri di antaranya telah masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional.
Sebanyak 8 kawasan industri sudah mulai beroperasi secara komersial. Delapan lainnya masih dalam tahap konstruksi dan sisanya masih dalam tahap perencanaan. “Kawasan industri yang masuk ke tahap konstruksi itu diperkirakan 2—3 tahun mulai beroperasi,” ujarnya.
Sejumlah kawasan industri di luar Jawa yang sudah beroperasi di antaranya Palu, Morowali, Konawe, Bantaeng, Sei Mangkei, dan Dumai.