Bisnis.com, JAKARTA - Positifnya harga batu bara hingga Agustus 2017 meningkatkan optimisme pelaku usaha pertambangan yang sempat lesu dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Supriatna Suhala mengatakan bertahannya harga batu bara di atas level US$80 per ton telah melebihi ekspektasi. Hal tersebut membuat para pelaku usaha bisa lebih tenang hingga akhir tahun.
"Kalau lihat harga sampai sekarang sudah hampir pasti sampai akhir tahun bakal lebih bagus dari 2016," katanya, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, jika tidak ada kejadian luar biasa hingga akhir tahun, maka harga akan cenderung stabil. Adapun China dipastikan tetap memegang peranan penting dalam pengendalian harga.
Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Agustus 2017 senilai US$83,97 per ton, naik 6,36% dibandingkan dengan HBA pada bulan sebelumnya.
Sepanjang tahun ini, HBA bulanan baru dua kali berada di bawah level US$80 per ton, yakni pada Juni senilai US$75,46 per ton dan Juli US$78,95 per ton. Alhasil, harga rata-rata sepanjang periode Januari-Agustus 2017 pun berada di level yang positif.
Harga rata-rata HBA sepanjang periode tersebut tercatat senilai US$82,02 per ton. Harga tersebut jauh di atas rata-rata sepanjang 2016 yang hanya US$61,84 per ton.