Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NYONYA MENEER BANGKRUT : Ini Kiat Agar Perusahaan Jamu Tak Pailit

Pailitnya salah satu produsen jamu terkemuka di Tanah Air PT Njonja Meneer dinilai memiliki dampak terhadap industri. Para produsen diharap bisa belajar dari kejadian ini untuk tetap survive di industri jamu.
Logo Jamu Nyonya Meneer
Logo Jamu Nyonya Meneer

Bisnis.com, JAKARTA -- Pailitnya produsen jamu PT Njonja Meneer dinilai memiliki dampak terhadap industri. Para produsen diharap bisa belajar dari kejadian ini untuk tetap bertahan di industri jamu.

Perry Angglishartono, Product Group Manager PT Jamu Iboe Jaya, mengatakan dampak dipailitkannya produsen jamu yang berasal dari Semarang ini lebih ke eksistensi dan perkembangan industri jamu Indonesia, mengingat perjalanan panjang perusahaan ini sebagai produsen jamu.

"Namun, saya berharap hal ini semakin membuat pelaku bisnis jamu bersama masyarakat dan pemerintah bersinergi untuk membangun industri jamu Indonesia," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (9/8/2017).

Untuk bisa bertahan di bisnis jamu, Perry menyebut para produsen dituntut bisa berubah dan menyesuaikan dengan perkembangan, diperlukan passion dan konsistensi. Regenerasi juga diperlukan, baik dari sisi produk, tempat dan cara menjual, serta komunikasi ke target pasar.

Tak hanya dari sisi produsen, pemerintah pun juga diharapkan bisa membantu mengembangkan industri jamu dengan terus melakukan sosialisasi bahwa jamu adalah produk asli Indonesia yang harus didukung dan dilestarikan. Selain itu, peran pemerintah juga diperlukan dalam memproteksi industri jamu yang legal dan menindak tegas yang ilegal.

"Kami juga ingin ada dukungan dari masyarakat, contohnya dengan melakukan gerakan minum jamu nasional atau gerakan aku cinta jamu," kata Perry.

Persepsi

Dikatakan, melalui langkah-langkah tersebut, persepsi konsumen terkait jamu diharapkan akan berubah. Produk jamu tidak akan dipandang lagi sebagai produk kuno, pahit, dan jadul, tetapi bisa menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern dan menjadi produk budaya kebanggan Indonesia.

Perry mwnilai, industri jamu dalam negeri masih berpotensi baik, melihat bahan baku yang melimpah serta besarnya penduduk Indonesia. Ada 52%  penduduk Indonesia pernah minum jamu.

Daya beli konsumen jamu juga dilihatnya tidak menurun, namun yang terjadi adalah perubahan perilaku konsumen, dari jamu seduh ke jamu dengan bentuk yang lebih modern, seperti kapsul, cair, dan granulle.

Tempat konsumen membeli produk jamu juga berubah dari outlet tradisional ke outlet modern, seperti toko obat, apotik, chain outlet, swalayan, begitu pula cara membeli dari offline ke online.

"Perubahan perilaku konsumen itu wajar menurut saya, tidak ada pasar yang abadi. Jadi, tergantung kecepatan kita untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper