Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelebihan Pasok di Pasar, Ini Siasat Bosowa Semen

Bosowa Semen menerapkan capacity management dalam mengatasi masalah melebihnya pasokan semen dalam negeri.
Armada Bosowa Semen/Bosowa.co.id
Armada Bosowa Semen/Bosowa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Bosowa Semen menerapkan capacity management dalam mengatasi masalah melebihnya pasokan semen dalam negeri.

Seperti diketahui, industri semen nasional mengalami oversupply sejak 2 tahun belakangan. Pada tahun ini diperkirakan oversupply semen mencapai 39,7 juta ton.

Rachmat Kaimuddin, Deputy CEO Bosowa Semen, mengatakan capacity management yang diterapkan perseroan yaitu dengan mengatur kapasitas produksi berdasarkan tingkat efisiensi dalam menghadapi pasar.

Saat permintaan menurun pada semester I/2017, perseroan tidak mengoperasikan pabrik secara full capacity.

"Kami baru maintenance satu lini produksi dan tidak buru-buru dinyalakan di semester I karena masalah oversupply. Baru siapkan untuk nyala lagi sekarang," katanya kepada Bisnis.com pada Senin (7/8/2017).

Bosowa Semen juga tengah menjajaki pasar ekspor untuk mengurangi kelebihan pasokan semen. Pasar yang dijajaki untuk ekspor antara lain daerah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia.

Menurutnya, di paruh kedua 2017 nanti, penjualan semen dalam negeri akan membaik. Namun, dia tidak berani memasang target optimistis. "Mungkin akan flat di kisaran 2% hingga 3%."

Sebelumnya, Rachmat menuturkan penjualan Bosowa Semen sepanjang paruh pertama tahun ini disebutkan tidak terlalu baik. Kinerja perseroan, lanjutnya, berada di bawah rerata nasional.

Menurutnya, hal ini disebabkan rendahnya permintaan di kawasan Indonesia Timur yang menjadi pasar utama Bosowa Semen dan juga adanya maintenance pabrik.

Adapun, Bosowa Semen memiliki kapasitas produksi 7,8 juta ton per tahun, yang terdiri dari pabrik Maros dengan kapasitas produksi semen 4,2 juta ton per tahun, pabrik Batam dan pabrik Banyuwangi dengan kapasitas produksi masing-masing 1,8 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper