Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemelut JICT Berlarut, Serikat Pekerja Keluarkan 3 Pernyataan Sikap

Serikat Pekerja PT.Jakarta International Container Terminal (JICT) mengeluarkan tiga penyataan sikap menyusul berlarutnya penyelesaian kemelut JICT.
Aksi mogok pekerja JICT hari kedua pada Jumat (4/8/2017)/Bisnis.com-Akhmad Mabrori
Aksi mogok pekerja JICT hari kedua pada Jumat (4/8/2017)/Bisnis.com-Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA--Serikat Pekerja PT.Jakarta International Container Terminal (JICT) mengeluarkan tiga penyataan sikap menyusul berlarutnya penyelesaian kemelut JICT.

SPJICT juga menilai Direksi telah bersikap arogan dengan memberangus hak para pekerja JICT yang mengikuti aksi mogok sejak 3 Agustus 2017.

Tiga pernyataan sikap SPJICT itu yakni; pertama, Direksi JICT mempermainkan kepentingan pengguna jasa pelabuhan dan mengancam perekonomian nasional dengan membiarkan mogok kerja berlarut-larut.

"Selain itu, dengan dikeluarkannya Surat Peringatan I secara sepihak, Direksi jelas sedang memberangus pekerja yang sedang mogok," ujarnya melalui siaran Pers SPJICT yang diperoleh Bisnis, Minggu Malam (6/8/2017)

Kedua, SPJICT memprotes keras dengan adanya pengiriman formulir kesepakatan bagi pekerja yang ingin bekerja kembali dan rencana pengeluaran Surat Peringatan kedua dari Direksi serta sterilisasi area kantor JICT pada hari Senin (7/8).

"Jelas ini sebagai tindakan intimidasi karena ada pemotongan gaji 10% dan bonus produksi 15%," tuturnya.

Ketiga, Meskipun dalam konferensi persnya yang digelar Direksi JICT, Minggu (6/8) mengakui ada kelambatan pelayanan pelabuhan. Tapi alih-alih cari solusi dengan pekerja, mereka malah unjuk kekuatan dengan ambil alih 720 meter dermaga JICT untuk dioperasikan oleh Koja.

"Kami melihat ini sudah terang benderang ada yang tidak beres dengan langkah Direksi JICT dan sangat mungkin ada agenda terselubung di balik pembiaran mogok," paparnya.

Firmansyah mengatakan, SPJICT melihat pembiaran mogok dan pemberangusan mogok pekerja tidak lepas dari perpanjangan kontrak JICT yang melanggar aturan namun coba ditutup-tutupi.

"Jika sudah begini, menjadi pertanyaan, kenapa pemerintah masih membiarkan ulah Direksi JICT," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper