Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terminal Petikemas Surabaya Siap Hadapi Dampak Berakhirnya Kontrak dengan Dubai World Port

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) tengah bersiap menghadapi perubahan lingkungan strategis yang mengelilinginya, termasuk berakhirnya kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia III dengan Dubai World Port dalam mengelola fasilitas terminal petikemas tersebut.
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan Container Crane baru nomor 14 di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/4)./Antara-Didik Suhartono
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan Container Crane baru nomor 14 di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/4)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) tengah bersiap menghadapi perubahan lingkungan strategis yang mengelilinginya, termasuk berakhirnya kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia III dengan Dubai World Port dalam mengelola fasilitas terminal petikemas tersebut.

Perubahan tersebut diprediksi berdampak luas bagi eksistensi TPS karena manajemen yang ada saat ini akan sepenuhnya menjalankan roda perusahaan tanpa keterlibatan pihak asing sama sekali ke depannya. Bagaimanapun, saat ini 100% kegiatan operasionalisasi TPS telah dikendalikan oleh tenaga lokal.

Kontrak kerjasama antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dan Dubai Port World (DPW) akan berakhir pada April 2019.

The National Maritime Institute (NAMARIN) menilai perubahan mendasar yang akan terjadi dalam tubuh TPS patut diapresiasi mengingat kemampuan yang dimiliki oleh anak bangsa yang berada di TPS dalam mengelola terminal dapat diandalkan.

“Jika melihat data yang ada, kinerja tenaga lokal kita di TPS bukan hanya dapat diandalkan malah sangat baik. Jadi, saya kira tidak akan ada masalah dengan performansi terminal manakala DPW tidak lagi terlibat dalam manajemen PT TPS. Dengan kinerja mereka saat ini saya berharap mereka harus makin baik nantinya,” kata Direktur NAMARIN, Siswanto Rusdi, dalam siaran pers pada Minggu (6/8/2017).

Dengan akan berubahnnya komposisi manajemen TPS, Siswanto berpendapat semua pemangku kepentingan terkait harus dapat mengawal agar rencana terminasi (berakhirnya waktu kerjasama) tersebut agar tidak terjadi kegaduhan di kemudian hari.

“Cukup kegaduhan dalam bisnis kepelabuhanan nasional terjadi di Jakarta saja, tidak perlu berulang di Surabaya. Karenanya, sebagai sahabat dalam komunitas kemaritiman nasional NAMARIN berharap besar kepada manajemen Pelindo III, PT TPS dan para pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja yang ada di Tanjung Perak menyiapkan dengan baik proses tersebut [terminasi]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper