Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kebut Persiapan Proyek Kereta Api dI Kaltim

-- PT Kereta Api Borneo, anak usaha Russia Railways tengah mempercepat persiapan pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur. Perseroan juga bakal membangun kawasan industri yang terhubung dengan jalur kereta dan pelabuhan.
Kereta Api melintas di area persawahan./Bloomberg-Dimas Ardian
Kereta Api melintas di area persawahan./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Kereta Api Borneo, anak usaha Russia Railways tengah mempercepat persiapan pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur. Perseroan juga bakal membangun kawasan industri yang terhubung dengan jalur kereta dan pelabuhan.

Direktur PT Kereta Api Borneo, Sergey Kuznetsov mengatakan perseroan telah mengantongi sejumlah izin penting dari otoritas yang berwenang, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dia menerangkan, fase pertama pembangunan rel kereta api di Kaltim tengah dalam tahap persiapan lahan, mencakup survei enjinering, desain, dan persiapan pembangunan lainnya.

Pembangunan rel kereta api menurut Sergey bakal menghindari hutan-hutan lindung demi menjaga kelestarian hutan Kaltim. Pembangunan jalan raya untuk keperluan pembangunan rel bakal diminimalisasi.

“Ada dua proyek yang dikembangkan oleh PT Kereta Api Borneo (PT KAB) di Kalimantan Timur, yaitu pembangunan jalan kereta api di bagian Utara dan di bagian Selatan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Kamis (3/8/2017).

Sebagaimana diketahui, KAB siap mengucurkan dana hingga US$2 miliar untuk pembangunan kereta api di Kalimantan Timur. KAB akan menggarap Jalur Utara sepanjang 270 km yang membentang dari Tabang, Kukar menuju Melak, Kutai Barat. KAB juga akan membangun rel sepanjang 305  dari Penajam hingga Kutai Barat. Jalur dari Penajam disebut Jalur Selatan.

Sergey menerangkan, KAB kini memprioritaskan pengembangan Jalur Selatan di mana perseroan bakal membangun pelabuhan yang bisa menampung batubara sebanyak 5 juta ton per tahun. Pelabuhan itu juga dirancang bisa bisa menampung kargo lain sebesar 1,5 juta ton

Pembangunan pelabuhan bakal dimulai tahun ini hingga 2018 sehingga pada 2019 sudah bisa digunakan. Pelabuhan itu rencananya akan menjadi pintu masuk bagi  peralatan berat dan material yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur kereta api.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper