Bisnis.com, JAKARTA - PT Bhanda Ghara Reksa (BGR), BUMN yang menggarap bisnis logistik, berencana menambah jumlah armada tahun ini.
Corporte Secretary BGR Fuad Adi Siswoyo mengatakan permintaan jasa angkutan dan logistik yang meningkat membuat perseroan merencanakan penambahan armada angkutan.
"Dengan adanya pengadaan armada tersebut diharapkan dapat memperkuat market BGR di industri logistik tanah air,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta pada Rabu (2/8/2017).
Tahun ini BGR membeli 19 unit armada baru dengan total anggaran sekitar Rp16 miliar, terdiri dari enam unit truk tronton flat bed, tujuh unit truk bak rangka besi terbuka, dan enam head truck beserta chasis-nya.
Seluruh armada tersebut akan disebar ke delapan cabang BGR yakni Makassar, Kendari, Palu, Papua, Kupang, Surabaya, Medan, dan Bandar Lampung. Hingga akhir tahun ini BGR menargetkan total armada sebanyak 550 unit.
Fuad menambahkan tahun ini perseroan mendapatkan proyek-proyek baru sehingga kebutuhan armada meningkat. Seperti baru-baru ini BGR meneken kerja sama pengangkutan material proyek dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP).
Sebelumnya, sebelumnya BGR juga bekerja sama dengan PT Pertamina. Perseroan mendistribusikan bahan baku tambang impor milik perusahaan energi pelat merah tersebut.
Selain itu BGR digandeng PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengelolaan terpadu proses penyelesaian Aktiva Tetap Tidak Beroperasi (ATTB) dan limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non-B3).
Terkait utilisasi, BGR melakukan evaluasi secara berkala. Fuad mengatakan apabila ada armada yang statusnya belum optimal akan di-rolling ke lokasi lain yang lebih memerlukan tambahan armada.
Selain itu BGR mengembangkan aplikasi BGR Enterprise Logistics System (BELS) untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya pendukung termasuk didalamnya pengukuran dan evaluasi armada secara nasional.
Dengan BELS, pelanggan BGR dapat mengakses customer relationship management yang akan memudahkan pelanggan untuk melakukan booking order, trace and track, layanan bantuan pelanggan, informasi layanan, informasi jaringan dan personil, serta informasi indikatif tarif.
Sepanjang 2016 lalu pendapatan BGR tercatat sebesar Rp1,01 triliun atau tumbuh 10,32% secara year on year (y-o-y). Bisnis distribusi perusahaan menjadi penyumbang pendapatan terbesar yakni senilai Rp579,16 miliar, disusul bisnis pergudangan yang menyumbang pendapatan senilai Rp415,69 miliar.