Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pengamat yakin berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya realisasi defisit masih berada di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan.
Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Alexander Sugandi menyatakan pemerintah (siapapun yg berkuasa) sangat sadar batas defisit 3% dari Produk Domestik Bruto atau PDB, sehingga mereka pasti berusaha menjaga agar defisit di bawah target daripada jadi bulan-bulanan politik DPR.
"Jika perlu, pemerintah bisa memangkas pengeluaran atau menunda belanja untuk item tertentu ke tahun berikutnya," kata Eric kepada Bisnis, Senin (31/7/2017). Eric menambahkan, batas rasio utang pemerintah terhadal PDB nominal di Undang-Undang Keuangan Negara adalah 60%, sehingga angka 30% pun sebanarnya masih aman.
Namun menurutnya harus diingat bahwa rasio utang pemerintah terhadap PDB nominal adalah ukuran (hipotetis) kemampuan pemerintah membayar utang diukur dengan produksi nasional.
"Jadi untuk berutang masih aman, tapi saran saya jangan terlalu cepat akselerasinya karena selalu ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi yang mesti diperhatikan," jelasnya. Adapun pemerintah memproyeksikan realisasi defisit di APBN P 2017 di kisaran 2,92%.
Kendati hampir mendekati ambang batas yang ditentukan undang-undang, pemerintah optimis defisit bisa ditekan ke level 2,67% dengan asumsi realisasi belanja tak sampai 100%.