Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan produsen listrik swasta PT Redaya Energi Indonesia berencana membangun pabrik baterai untuk pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia. Rencana ini terkait dengan proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt.
I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, mengatakan pihak Redaya Energi telah menyampaikan rencana tersebut kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto belum lama ini.
"Mereka bilang ke Pak Menteri ada beberapa peluang untuk dibikin di Indonesia. Mereka mau bikin pabrik baterai untuk solar energy,” ujarnya.
Putu menjelaskan Redaya Energi merupakan produsen listrik swasta atau independent power producer yang ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Pengembangan solar energi, lanjutnya, termasuk ke dalam renewable energy atau energi ramah lingkungan. Dari proyek 35.000 megawatt, sebesar 5.000 megawatt merupakan renewable energy.
Kemenperin pun berharap nantinya Redaya Energi dapat menggandeng investor dari Australia untuk membangun industri baterai di Indonesia. “Pabrik baterai di sini sudah ada, tetapi belum besar, enggak cukup,” kata Putu.
Adapun, Redaya Energi saat ini memiliki beberapa proyek di Bali dan telah membangun pembangkit listrik tenaga angin di Jeneponto, Sulawesi Selatan, dan pembangkit listrik tenaga solar di Minahasa, Sulawesi Utara.