Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALFI: Patimban Harus Jadi Smart Port dan Green Port

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau ALFI mengatakan Pelabuhan Patimban harus bisa menjadi pelabuhan yang efisien.
Pelabuhan Patimban/ilustrasi
Pelabuhan Patimban/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau ALFI mengatakan Pelabuhan Patimban harus bisa menjadi pelabuhan yang efisien.

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan Pelabuhan Patimban harus bisa menjadi pelabuhan yang lebih efisien dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok.

“Diperlukan transformasi di sektor logistik,” ujar Yukki kepada Bisnis, Senin (31/7).

Menurutnya, selama ini loading dan unloading kapal bersifat manual. Hal ini mengakibatkan orientasi lokasi terbatas. Ini berimbas pada terbatasnya kemampuan teknis.

Adapun perubahan yang diperlukan dan harus ada di Pelabuhan Patimban antara lain; lini satu dan lini dua harus dibuat dengan mekanisasi dan otomasi. Selain itu perlu ada parameter berupa koordinasi yang baik secara horizontal dan vertical antar stakeholder.

“Dalam sistem logistiknya, harus ada rantai suplai, terminal juga berbasis ICT, ada integrasi layanan korporasi,” terangnya.

Menurutnya selama ini kebijakan strategi logistik nasional masih belum berjalan secara terintegrasi dan berkesinambungan sehingga belum dapat mengembangkan layanan jasa logistik yang lebih efektif dan efisien dalam lingkup global dan nasional.

Yukki menegaskan bahwa pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan yang berkelanjutan atau sustainability.

Hal ini dikarenakan sektor transportasi mengonsumsi sekitar 20% dari total konsumsi energi final nasional.

Pasalnya, hampir seluruh energi yang dipakai di sektor transportasi yaitu sekitar 97% dari total menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Oleh sebab itu dia berharap agar Pelabuhan Patimban bisa menjadi Pelabuhan yang sustainable.

“Perlu ada kebijakan Smart Port dan Green Port yang hemat emisi, guna menurunkan biaya logistik Indonesia yang sangat tinggi,” paparnya.

Menurut Yukki, kebijakan dan ketersediaan energi ramah lingkungan tak boleh dilupakan guna menunjang kegiatan logistik.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah sedang melakukam finalisasi design engineer detail (DED) dan finalisasi partner operator.

"Dengan proses ini diharapkan loan itu akan segera cair mungkin September, dan kita akan segera mulai kurang lebih awal 2018, dan kita operasikan awal 2019. Jadi kita akan operasikan secara bertahap," paparnya Menhub Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper