Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supply Chain Indonesia Butuh Banyak SDM

Supply Chain Indonesia atau SCI dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau ALFI menilai Indonesia membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia di sektor logistik untuk menjawab tantangan global.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. /Bisnis.com
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Supply Chain Indonesia atau SCI dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau ALFI menilai Indonesia membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia di sektor logistik untuk menjawab tantangan global.

Setijadi, Chairman SCI mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan lebih dari 250 juta jiwa dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif baik mendorong peningkatan bisnis sektor logistik.

Namun, di lain pihak, kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan dengan sekitar dua pertiga wilayah berupa lautan menjadi tantangan sekaligus peluang sektor logistik Indonesia.

“Tingkat persaingan sektor logistik semakin ketat sebagai dampak dari globalisasi. Praktik global tender dalam bidang logistik, misalnya, menuntut persyaratan kompetensi perusahaan logistik berkelas dunia,” ujar Setijadi melalui siaran pers, Minggu (30/7/2017).

Globalisasi juga ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan logistik asing yang masuk dan beroperasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan itu berdaya saing tinggi karena mempunyai kapabilitas, teknologi, dan jaringan yang kuat dengan jaringan kerjasama tender. Jika tidak memenangkan global tender itu, perusahaan-perusahaan logistik hanya akan menerima alih daya jasa logistik yang bernilai lebih rendah.

“Untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan sektor logistik itu, diperlukan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) sektor logistik melalui pendidikan formal, pelatihan, dan sertifikasi,” kata Setijadi.

Setijadi menyebut bahwa sertifikasi kompetensi profesi diperlukan untuk meningkatkan dan menjaga kompetensi SDM, sehingga akan mendorong peningkatan daya saing perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik Indonesia.

Adapun beberapa asosiasi perusahaan di sektor logistik telah berperan penting. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI), juga telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) “Logistik Insan Prima” untuk sertifikasi kompetensi profesi sektor logistik.

Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum DPP ALFI menyatakan bahwa selain sertifikasi kompetensi profesi dari BNSP, untuk sektor logistik juga ada beberapa pendidikan dan pelatihan khusus di bidang freight forwarding dan logistik yang berstandar internasional, seperti Basic Freight Course, FIATA Diploma International Freight Forwarder, dan FIATA Higher Diploma in Supply Chain Management (HDSCM) yang diselenggarakan oleh ALFI Institute.

“Pendidikan yang fokus di bidang jasa jasa logistik dikembangkan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan mempunyai keahlian khusus di bidang logistik sebagai bagian dari manajemen rantai pasok,” tambahnya.

Pasalnya Tenaga ahli Warga Negara Indonesia berijazah FIATA Diploma atau sertifikat kompetensi profesi di bidang Forwarder atau Manajemen Supply Chain menjadi alternatif pemenuhan syarat administrasi izin usaha perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 / 2017 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi yang diterbitkan pada 6 Juli 2017 lalu.

SCI sendiri sudah menjadi lembaga pelatihan yang memfasilitasi persiapan sertifikasi kompetensi profesi bidang logistik, terutama untuk okupasi/jabatan “Supply Chain Manager”. Kompetensi ini diperlukan untuk meningkatkan kinerja logistik dan rantai pasok untuk semua perusahaan seperti manufaktur, distributor, transportasi, pergudangan, jasa logistik terintegrasi, kurir, ritel, dan lainnya.

Sertifikasi kompetensi profesi itu dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifkasi Profesi (BNSP) sebagai lembaga resmi negara, sehingga merupakan pengakuan kompetensi yang bersifat nasional. Pengakuan terhadap sertifikasi kompetensi sektor logistik akan berkembang menjadi pengakuan oleh negara-negara ASEAN maupun dalam cakupan yang lebih luas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper