Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menyatakan fokus menjalankan konektivitas di kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui kegiatan ekspor langsung dari Pelabuhan Makassar.
Dirut Pelindo IV Doso Agung dalam pemaparannya di acara misi perdagangan komoditi ungulan yang digelar di Provinsi Maluku, Minggu (30/7) mengatakan, sebelumnya untuk melaksanakan ekspor langsung pengusaha harus lewat Surabaya dan Semarang.
Hal ini tentu mengakibatkan biaya tinggi karena barang berkali-kali dibongkar muat turun naik kapal dan terjadi antrian kapal serta jarak tempuh menjadi lama, sebab harus singgah kebeberapa pelabuhan akibatnya dwelling time tinggi.
Dia mengatakan,dengan program BUMN hadir untuk negeri Pelindo IV berupaya membangun konektivitas domestik di KTI yang telah dirintis selama setahun ini telah memperkuat jalur ekspor langsung maupun direct call.
"Awalnya Pelindo IV melakukan pengiriman perdana ekspor langsung sebanyak 30 kontainer namun kini sudah mampu mengekspor lebih 500 kontainer melalui Pelabuhan Makassar ke 45 negara," ujar Doso, melelalui siaran pers Pelindo IV, Minggu (30-7-2017).
Dengan direct call , imbuhnya biaya logistik dari dan ke kawasan timur Indonesia kini telah dirasakan pengusaha hemat sekitar 40 persen . Selain itu, barang kebutuhan juga jadi cepat diterima oleh masyarakat karena adanya angkutan langsung ke daerah tujuan KTI.
"Bagi kami ingin menciptakan bagaimana agar harga barang itu tidak terjadi disparitas, tidak terjadi dengan wilayah lainnya, serta antara Barat dan Timur tidak lagi terjadi kesenjangan yang begitu lebar," ungkap Doso.
Namum, kata dia, yang menjadi masalah saat ini bagaimana konsolidasi muatan di Timur Indonesia.
"Sama dengan yang kami lakukan sekarang untuk ekspor langsung dari Timur Indonesia tidak bisa langsung dari daerah masing-masing seperti Ambon, Maluku tapi kita kumpulkan dibawa ke Makassar dulu bertahap. Nanti bila sudah lancar baru bisa dilepas langsung dari daerah masing-masing," paparnya.
Dengan luas Wilayah indonesia Timur 50 persen dari luas keseluruhan wilayah Indonesia kini ekspor langsung sudah bisa menuju 54 negara serta 65 produk disamping bisa menghemat biaya dari semula Rp4 juta per kontainer kini hanya Rp1,7 juta karena waktu tempuhnya menjadi cepat untuk ekspor ke China dari 24 hari kini hanya16 hari.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, saat membuka acara misi dagangan dan pameran produk/komoditi unggulan tersebut mengatakan, konektivitas domestik di semua pelabuhan KTI yang telah dilakukan Pelindo IV bertujuan untuk memudahkan masyarakat di wilayah ini mendapatkan barang kebutuhannya dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
Disamping itu, hasil produksi petani dan pengrajin Sulsel dan kawasan Timur Indonesia bisa langsung diangkut dari Makassar untuk ekspor ke 45 negara dan sebaliknya impor bisa langaung tiba tanpa harus melalui Surabaya ataupun Tanjung Priok.
Syahrul menyebutkan sumber alam di Timur Indonesia sudah ada dan tinggal sumber daya manusianya saja yang perlu dikelola lebih baik lagi.
Dia berharap dengan konektivitas yang telah dilakukan oleh Pelindo IV tidak ada lagi pengusaha di Sulawesi Selatan melakukan ekspor dan impor dari pulau Jawa.(K1)