Bisnis.com, SERANG-Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang fokus mengembangkan dua kejuruan utama yakni teknik las dan listrik untuk memenuhi kebutuhan prlaku industri di kawasan ini.
Sebelumnya, BBPLK memiliki 7 kejuruan utama antara lain teknik bangunan, otomotif, menjahit, teknologi manufaktur, bisnis dan manajemen, serta teknologi informasi.
"Kedua kompetensi itu [teknik las dan teknik listrik] adalah dua hal yang memiliki andil besar dalam kawasan industri. Setelah peserta mendapatkan pelatihan, lalu mereka akan diuji untuk mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)," kata Kepala BBPLK Serang Fauziah di Serang, Jumat (21/7).
Menurutnya, pemilihan kedua kompetensi sebagai fokus utama BBPLK tidak terlepas dari kebutuhan dunia industri sehingga diharapkan lulusan BBPLK mampu diserap oleh industri.
Dia juga menambahkan kompetensi selain dua hal di atas bukannya tidak dianggap penting, tapi upaya prioritas sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan yang sesuai dengan situasi dunia usaha saat ini.
"Biar kesannya tidak buang-buang anggaran. Lagipula kebutuhan kompetensi selain teknik las dan listrik juga tidak besar di Serang," tekannya.
Fauziah menjelaskan pembekalan ketrampilan yang diaplikasikan oleh balai-balai pelatihan kerja menjadi alternatif dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan global yang semakin ketat.
Terlebih saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan pendidikan SD/SMP ke bawah.
Jumlah BLK saat ini 301 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 17 BLK merupakan BLK UPTP atau milik pemerintah pusat, sedangkan sisanya adalah BLK UPTD milik pemda provinsi dan kabupaten/kota.
"Rata-rata serapan lulusan BPPLK Serang mencapai 80%-90%," ujarnya.
Bisnis.com, SERANG-Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang fokus mengembangkan dua kejuruan utama yakni teknik las dan listrik untuk memenuhi kebutuhan prlaku industri di kawasan ini.
Sebelumnya, BBPLK memiliki 7 kejuruan utama antara lain teknik bangunan, otomotif, menjahit, teknologi manufaktur, bisnis dan manajemen, serta teknologi informasi.
"Kedua kompetensi itu [teknik las dan teknik listrik] adalah dua hal yang memiliki andil besar dalam kawasan industri. Setelah peserta mendapatkan pelatihan, lalu mereka akan diuji untuk mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)," kata Kepala BBPLK Serang Fauziah di Serang, Jumat (21/7).
Menurutnya, pemilihan kedua kompetensi sebagai fokus utama BBPLK tidak terlepas dari kebutuhan dunia industri sehingga diharapkan lulusan BBPLK mampu diserap oleh industri.
Dia juga menambahkan kompetensi selain dua hal di atas bukannya tidak dianggap penting, tapi upaya prioritas sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan yang sesuai dengan situasi dunia usaha saat ini.
"Biar kesannya tidak buang-buang anggaran. Lagipula kebutuhan kompetensi selain teknik las dan listrik juga tidak besar di Serang," tekannya.
Fauziah menjelaskan pembekalan ketrampilan yang diaplikasikan oleh balai-balai pelatihan kerja menjadi alternatif dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan global yang semakin ketat.
Terlebih saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan pendidikan SD/SMP ke bawah.
Jumlah BLK saat ini 301 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 17 BLK merupakan BLK UPTP atau milik pemerintah pusat, sedangkan sisanya adalah BLK UPTD milik pemda provinsi dan kabupaten/kota.
"Rata-rata serapan lulusan BPPLK Serang mencapai 80%-90%," ujarnya.