Bisnis.com, JAKARTA- Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) Ahmad Zabadi menuturkan selama satu dekade terakhir Smesco Indonesia mampu memberikan peluang yang lebih besar kepada KUKM di Indonesia untuk memasarkan produknya.
Lembaga tersebut juga membantu meningkatkan branding barang-barang buatan KUKM di pasar yang lebih luas.
“Dengan begitu, upaya ini bisa mendorong peningkatan perekonomian masyarakat baik di perkotaan maupun perdesaan, sekaligus menggalakkan Gerakan Kewirausahaan Nasional,” papar dia.
Saat ini, rasio tingkat aktivitas kewirausahaan Indonesia berada di level 3,01%. Angka tersebut mengalami kenaikan dari posisi pada 2013 yang masih sekitar 1,55%. Negara yang rasionya sudah di atas 2% disebut sebagai negara yang sudah sejahtera.
LLP-KUKM juga berupaya konsisten melakukan kurasi produk agar potensi pelaku KUKM di daerah bisa tergali dan berkembang dengan baik.
Sementara itu, pelaku usaha kecil dan menengah diminta meningkatkan kualitas produk agar bisa memiliki daya saing tinggi untuk menembus pasar ekspor
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan pihaknya sudah menggulirkan berbagai program untuk memudahkan para pelaku UKM menjalankan bisnisnya.
Program-program tersebut di antaranya standarisasi produk, fasilitasi hak cipta, serta sertifikasi halal.
“Pak Menteri [AAGN Puspayoga] berharap UKM benar-benar menjaga kualitas produk dengan standardisasi yang ada untuk bisa tingkatkan daya saing. Kami juga memberikan hak cipta kerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM, sertifikasi halal juga,” papar dia ketika membuka Smesco Business Festival 2017 seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (18/7/2017).
Produk yang berdaya saing tinggi diyakini dapat mendorong permintaan, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Selama ini, daya saing dan kualitas produk memang termasuk beberapa kendala yang dihadapi pelaku UKM. Padahal, produk yang dihasilkan memiliki potensi untuk dikembangkan bahkan diekspor.
Adapun produk yang mendapat banyak perhatian dari buyer asing adalah furnitur, makanan dan minuman (mamin), tekstil, serta kerajinan tangan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) Ahmad Zabadi menuturkan selama satu dekade terakhir Smesco Indonesia mampu memberikan peluang yang lebih besar kepada KUKM di Indonesia untuk memasarkan produknya. Lembaga tersebut juga membantu meningkatkan branding barang-barang buatan KUKM di pasar yang lebih luas.
“Dengan begitu, upaya ini bisa mendorong peningkatan perekonomian masyarakat baik di perkotaan maupun perdesaan, sekaligus menggalakkan Gerakan Kewirausahaan Nasional,” papar dia.
Saat ini, rasio tingkat aktivitas kewirausahaan Indonesia berada di level 3,01%. Angka tersebut mengalami kenaikan dari posisi pada 2013 yang masih sekitar 1,55%. Negara yang rasionya sudah di atas 2% disebut sebagai negara yang sudah sejahtera.
LLP-KUKM juga berupaya konsisten melakukan kurasi produk agar potensi pelaku KUKM di daerah bisa tergali dan berkembang dengan baik.