Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan produktivitas kopi menjadi 1 ton per ha.
Hal tersebut disampaikan di sela-sela kunjungannya ke World Coffee Producers Forum (WCPF), pada 10-11 Juli 2017.
Seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian, Amran berharap dengan produktivitas itu maka Indonesia dapat memposisikan sebagai produsen kopi terbesar dunia setelah Brazil dan Vietnam.
"Peluang industri kopi di Indonesia sangat bagus dengan semakin dikenalnya kopi Indonesia di Eropa dan Amerika, terutama kopi khusus (specialty coffee) yang menjadi tren dunia saat ini," tuturnya.
Luas area kebun kopi Indonesia sekitar 1,2 juta ha dan memiliki specialty coffee seperti kopi gayo, kopi mandailing, kopi lampung, kopi bajawa, dan lainnya. Saat ini sudah ada 14 jenis kopi Indonesia yang mendapat sertifikat geographical indications, sehingga memiliki keunikan dan berdaya saing di tingkat internasional.
Pemerintah akan mendorong berbagai program seperti penyediaan bibit berkualitas tinggi, pemupukan tepat waktu, water manajemen, dan replanting untuk mengganti tanaman kopi yang sudah tua.
Amran juga menyampaikan akan memperluas areal kopi arabika yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga populasi kopi robusta dan arabika menjadi berimbang.
Pengembangan kopi ke depan juga akan lebih memperhatikan aspek kearifan lokal, sehingga dapat dihasilkan jenis kopi speciality yang bernilai tinggi dari berbagai daerah.
"Dalam waktu dekat, Kementerian Pertanian akan mengirimkan beberapa tenaga ahlinya untuk mempelajari kopi ke Vietnam," imbuhnya.