Bisnis.com, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kebakaran KM Zahro Express yang menewaskan 24 penumpang pada 1 Januari 2017 lalu. Proses evakuasi yang tidak efektif dan tidak adanya prosedur darurat di kapal dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah korban.
Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT mengatakan KM Zahro Express terbakar pada pukul 08.30 WIB atau 15 menit setelah berlayar meninggalkan Dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Hasil investasi KNKT menunjukkan, kebarakaran berawal dari generator yang selanjutnya menyabat konstruksi kayu.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian terhadap generator yang mengalami masalah, terdapat tanda goresan yang menunjukkan adanya gesekan antara stator dengan rotor sehigga menimbulkan lompatan bunga api atau electric spark.
"Kebakaran dipercepat dengan adanya kandungan bahan bakar solar yang menempel pada konstruksi serta terbakarnya material FRP sebagia pelapis geladak," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Jumat (14/7/2017).
Untuk diketahui, saat ini KNKT menggelar keterbukaan informasi terhadap publik terkait kecelakaan yang menimpa KM Zahro Express di Pelabuhan Muara Angke.
Soerjanto menambahkan, akses yang minim dalam proses evakuasi juga menjadi penyebab timbulnya korban meninggal dunia. Selain itu, penanganan kebakaran yang tidak efektif dan tidak adanya prosedur darurat di kapal juga menyebabkan kebakaran lebih besar sehingga korban tewas bertambah.
Proses evakuasi yang tidak baik menurut Soerjanto menyebabkan sebagian penumpang terjebak dalam waktu yang cukup lama sehingga mengalami masalah pernafasan. Pintu darurat yang tidak sesuai dengan standard keselamatan menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang di satu pintu akses saat kebakaran melanda kapal.
Berikut kronolgi kejadiaan kebakaran KM Zahro Express yang disusun KNKT
31 Desember 2016, Pukul 13.15 WIB
KP Zahro Express bersandar di dermaga Pelabuhan Kali Adem. Bahan bakar yang tersedia 150 liter.
1 Januari 2017 Pukul 04.00 WIB
Kepala Kamar Mesin (KMK) menghidupkan peralatan untuk operasional kapal
1 Januari 2017 Pukul 05.00 WIB
Para penumpang mulai berdatanganan dan mengisi geladak utama dan geladak atas.
1 Januari 2017 Pukul 06.30 WIB
Nahkoda KM Zahro Express mengajukan permohonan keberangkatan kapal kepada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk tujuan Pulau Tidung. Penumpang 100 orang dan awak kapal 5 orang.
1 Januari 2017 Pukul 07.00 WIB
Kepala KSOP Muara Angke menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan 30 menit kemudian KKM menghidupkan mesin induk.
1 Januari 2017 Pukul 08.15 WIB
KM Zahro Express melepas tali dan berlayar meninggalkan Pelabuhan Muara Angke dengan kecepatan normal sekitar 10 knot
1 Januari 2017 Pukul 08.30 WIB
KM Zahro Express terbakar,telrihat asap dan api yang kemudian memebsar sehingga hamir seluruh bagian kapal terbakar. Lokasi kejadian berada di Teluk Jakarta sejauh 3 mil laut dari Muara Angke. Akibat kebakaran, 24 penumpang tewas, 197 selamat. Total penumpang 221.